PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melakukan langkah preventif guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang kerap melanda Kota Cantik. Salah satu upaya dilakukan dengan cara menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dan tidak membakar sampah.
Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah mengatakan, langkah antisipatif preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah hal itu ialah dengan menyosialisasikan kepada masyarakat. Upaya itu dirasa paling tepat, mengingat masyarakat mempunyai peran strategis dalam menjaga lingkungan.
”Paling strategis adalah masyarakat itu sendiri. Karena itu, kami akan segera menyosialisasikannya, baik di tingkat RT/RW, kelurahan, dan di tingkat kecamatan. Langkah pencegahan tentu lebih baik daripada ketika bencana itu datang," kata Umi, di sela rapat kordinasi penetapan status bencana Karhutla di aula Eka Hapakat Kompleks Kantor Gubernur Kalteng, Senin (29/4).
Selain itu, Umi Mastikah juga berharap, melalui rapat yang digelar, sesegera mungkin mendapat status penetapan. Dengan demikian, upaya pencegahan melalui sosialisasi bisa dilaksanakan dengan cepat.
”Kami harapkan cepat mendapat status ini, jadi bisa lebih cepat mengambil langkah, yaitu dengan sosialisasi ke masyarakat," katanya.
Dalam acara tersebut, Umi hadir bersama Plt Kepala BPBD dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Selain itu, dihadiri langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri serta beberapa leading sektor terkait. Ada juga paparan terkait potensi cuaca di Kalimantan Tengah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (agf/ign)