KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) meresmikan Rumah Sakit (RS) Pratama Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing. Meski masih kelas D, fasilitas kesehatan ini didirikan untuk menjamin ketersediaan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tingkat kedua, yang hanya dapat diselenggarakan di daerah tertinggal, perbatasan, atau kepulauan.
”Kita patut berbangga, karena di Kecamatan Manuhing sudah ada RS Pratama Tumbang Talaken. Adanya RS ini, menandakan kehadiran negara di tengah masyarakat, dengan mendekatkan akses terhadap pelayanan kesehatan,” ucap Arton, Jumat (12/5).
Dia menuturkan, peresmian hasil tersebut menjadi bagian dari catatan sejarah, yang menandai bahwa pembangunan selalu berproses, tidak pernah berhenti, dan akan terus berlanjut.
”Kami ingin dalam penyelenggaraan RS tersebut harus berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai kemanusiaan, etika, profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemertaan, perlindungan, keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial,” tuturnya.
Dia pun berpesan seluruh petugas kesehatan di RS Pratama bisa melayani masyarakat dengan ketulusan hati, melaksanakan tugas penuh loyalitas, disiplin, mementingkan pasien diatas kepentingan pribadi. Di samping itu, masyarakat juga harus memanfaatkan keberadaan RS tersebut dengan baik, sekaligus dijaga keberadaannya dengan penuh rasa memiliki.
”Sebagai wujud nyata dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas, telah dialokasikannya dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019, untuk mendukung operasional RS Pratama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gumas Maria Efianti mengatakan, RS Pratama mulai dibangun tahun 2017 dengan sumber dana dari DAK fisik tahun 2017, dimana pembangunan gedung serta persiapan beberapa sarana prasarana telah selesai pada tahun 2018.
”Kami juga telah menyiapkan sarana dan prasarana RS Pratama Tumbang Talaken untuk menyelenggarakan beberapa pelayanan, yakni medik, umum, gawat darurat, gigi dan mulut, keperawatan, laboratorium, radiologi, dan farmasi. Proses penyediaannya akan terus kita tuntaskan dan tingkatkan secara berkesinambungan,” terangnya.
Dalam rangka mempersiapkan percepatan pelayanan kepada masyarakat, lanjut dia, dari tahun 2018-2019 dilakukan beberapa kegiatan untuk melengkapi kebutuhan RS Pratama, dengan penganggaran yang berasal dari APBD Kabupaten Gumas. Salah satunya adalah rekrutmen pegawai tidak tetap (PTT) untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan maupun nonkesehatan.
”Dari rekrutmen ini, ternyata belum sepenuhnya dapat menyediakan tenaga sesuai yang dibutuhkan, karena masih belum tersedia beberapa profesi seperti dokter gigi, apoteker, radiografer dan lainnya. Tentunya upaya pemenuhan kebutuhan tenaga ini akan terus dilakukan, yakni melalui usulan formasi CPNS, bahkan jika memungkinkan akan dilakukan mutasi PNS dari beberapa fasilitas layanan kesehatan yang tenaganya telah mencukupi,” jelasnya.
Dia menambahkan, dalam rangka percepatan pemanfaatan bangunan, sarana prasarana, dan peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara khusus untuk wilayah Rungan-Manuhing, maka dilakukan integrasi RS Pratama Tumbang Talaken dengan pelayanan kesehatan pada puskesmas rawat inap Tumbang Talaken.
”Tentunya dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang masih belum lengkap pada saat ini, maka ada beberapa jenis pelayanan yang belum bisa dilakukan, yakni gigi dan mulut serta radiologi,” pungkasnya. (arm/yit)