PALANGKARAYA –Pemerintah Kota Palangkaraya melalui dinas terkait dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan berbagai upaya dalam menekan kenaikan harga kebutuhan pokok. Hal itu merupakan langkah pemkotmenyikapi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di selama Ramadan sampai mendekati Lebaran.
Kenaikan harga diprediksi akan berpengaruh pada tingginya inflasi di PalangkaRaya,sehingga harus diwaspadai pemerintah kota. Salah satu langkahnya berupa operasi pasar yang saat ini telah dilakukan dan melakukan pemantauan laangsung ke seluruh pasar.
”Ini juga instruksi walikota untuk dinas terkait bersama pihak lain dapat menekan dan memengaruhi harga bahan pokok yang tinggi di pasaran,maka itu meminta kepada TPID kota untuk melakukan berbagai upaya agar masyarakat tidak tertekan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu,Senin (20/5).
Hera mengatakan, ada berbagai cara yang mulai dilakukan pemkot dalam menekan harga bahan pokok, seperti operasi pasar disejumlah kelurahan. Masyarakat bisa membeli dengan harga yang relatif murah.
”Juga ada pemantauan harga di pasaran selama Ramadan. Ini juga saya pikir bisa efektif dapat menekan lajunya inflasi.Semoga dengan langkah itu bisa ditekan dan kenaikan tidak melonjak terlalu jauh,” katanya.
Heramenuturkan, dinas terkait harus dapat menggelar rapat apa saja yang akan dilakukan dalam hal pengendalian harga selama bulan puasa. Dengan demikian, tidak terjadi harga yang melambung tinggi.
”Saya juga berharap dari rapat itu ada hasil yang bisa dilakukan dalam upaya pengendalian harga bahan kebutuhan pokok di pasaran saat ini.Maka itu, minta TPID kota untuk dapat melakukan berbagai upaya untuk menyikapi harga-harga bahan pokok yang ada di pasaran,” ujarnya.
Hera menambahkan,PemkotPalangkaRaya dan PemprovKaltengdiharapkan bisa berkoordinasi mengenai pasar penyeimbang yang menjadi salah satu upaya pengendalian harga.
”Intinya kami akan memberikan kebijakan terbaik pada masyarakat, terutama bulan Ramadan dan jelang Lebaran,” tandasnya. (daq/ign)