PALANGKA RAYA – Taman wisata di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah diakui keberadaannnya. Taman Wisata Dunia atau World Tourism Park (WTP) mengukuhkan Kalteng sebagai salah satu wilayah taman wisata dunia yang meliputi Kawasan Zona Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Penetapan Tanjung Puting sebagai Komponen Taman Wisata Dunia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri mengatakan, penghargaan itu menunjukkan eksistensi wisata alam di Kalteng mampu bersaing dan diakui. Penghargaan tersebut menjadi media promosi keberadaan wisata di provinsi ini dengan harapan wisatawan yang datang terus bertambah.
”Area destinasi wisata, terutama di Tanjung Puting menjadi salah satu ikon Kalteng yang kita harapkan mampu menjadi tarik wisatawan. Dengan ini (penghargaan, Red) sektor wisata alam bisa lebih dikenal,” katanya, Kamis (23/5).
Fahrizal menuturkan, pemerintah pada dasarnya mendorong objek wisata untuk menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah. Hal ini dilakukan karena pemerintah tidak ingin selalu mengandalkan sektor sumber daya alam (SDA) sebagai sumber utama pendapatan.
Peningkatan sektor wisata ini secara otomatis akan menggerakan sektor lain, khususnya yang berkaitan dengan perekonomian daerah dan masyarakat. Sebut saja jasa transportasi, kuliner dan penginapan akan merasakan dampak peningkatan sektor wisata ini.
”Tentu secara keseluruhan akan menjadi alternatif penggerak ekonomi masyarakat. Maka dari itu, pemerintah melakukan upaya peningkatan pariwisata, mulai dari pembenahan, dan promosi,” tuturnya.
Perhatian pemerintah terhadap sektor wisata, lanjutnya, tidak hanya pada Tanaman Nasional Tanjung Puting. Namun, wisata lain yang tersebar kabupaten dan kota lainnya terus ditingkatkan agar penggerakan ekonomi dari sektor tersebut semakin pesat.
”Upaya peningkatan ekonomi itu harus dilakukan melalui berbagai cara dan sektor. Jika kita punya sektor yang lengkap, maka peningkatan ekonomi ini akan semakin cepat. Maka dari itu, harus dipacu pengembangan sektor wisata ini,” pungkasnya. (sho/ign)