PALANGKA RAYA – Pencegahan kabut asap menjadi salah satu perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini. Pemerintah berupaya mengurangi proses pembukaan lahan dengan cara membakar yang selama ini dilakukan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, upaya mencegah kabut asap ini harus didukung oleh semua pihak termasuk masyarakat. Maka dari itu, masyarakat diimbau agar memilih metode lain dalam membuka lahan, mengingat metode membakar dinilai cukup bahaya bagi kondisi lingkungan.
“Tentu pemerintah berharap metode membuka lahan dengan cara membakar ini bisa dikurangi, karena ini sebagai salah satu upaya pemerintah dan masyarakat mencegah kabut asap,” katanya kemarin.
Fahrizal menyebutkan bahwa pembakaran lahan adalah cara yang sering digunakan untuk membuka bidang tanah yang ingin ditanami. Mestinya masyarakat memilih metode lain selain membakar mengingat saat ini kemajuan teknologi sudah mendukung dan memiliki banyak alternatif untuk membuka lahan tanpa api.
Ia menegaskan, bahwa pemerintah tidak semata mendorong, namun juga memberi dukungan melalui berbagai bantuan. Bahkan sampai saat ini beberapa alat berat untuk menggarap lahan telah disiapkan untuk saat digunakan masyarakat.
Saat ini, kata Fahrizal, pemerintah terus berupaya mewujudkan Kalteng bebas asap akibat kebaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal ini didukung dengan data kemajuan yakni penurunan angka kebakaran lahan yang mencapai 98 perse, dari tahun 2015 lalu.
“Dalam mewujudkannya, perlu kesadaran dari perilaku masyarakat. Didukung dengan responsif jika ada kebakaran di sekitar pemukiman,” pungkasnya. (sho/ign)