PALANGKA RAYA – Berbagai kegiatan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-62 Kalteng. Selain pameran dan pertunjukan, juga meriahkan dengan karnaval budaya yang diikuti oleh kabupaten dan kota, instansi pemerintah, dan organisasi masyarakat.
Gubernur Sugianto Sabran mengatakan, karnaval ini tidak hanya sebagai wadah pameran kesenian daerah, melainkan sebagai sarana memperkuat kesamaan mengenai budaya yang harus dipertahankan. Kegiatan itu juga diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran para generasi muda untuk bangga pada kebudayaan sendiri.
“Kegiatan pawai ini untuk membangun kebersamaan dan membuat kita tidak melupakan budaya sendiri. Festival ini bagus, karena menjadi salah satu bagian yang mendukung budaya kita tetap eksis,” katanya, Selasa (18/6)
Budaya Kalteng tidak hanya dipandang sebagai kekayaan daerah, tapi juga sebagai sarana pemersatu semua elemen masyarakat, baik dari sisi umat beragama maupun etnis yang ada di Kalteng untuk tetap menjaga toleransi.
“Kita harus buktikan jika Kalteng merupakan daerah yang toleransinya sangat tinggi. Melalui media budaya, kita bisa menciptakan kebersamaan dan menjaga toleransi di tengah perbedaan,” ucapnya.
Karnaval budaya ini tidak hanya memamerkan budaya dari kabupaten dan kota di Kalteng. Namun beberapa peserta seperti Tim Kesenian Ondel-ondel Jakarta turut kanaval tersebut dengan memamerkan kesenian Betawi.
”Tentu masyarakat tidak hanya dituntut mengenal dan menjaga budayanya sendiri, tapi budaya lain di nusantara. Karena budaya ini kekayaan bersama, dan tentu semua masyarakat harus mengenalnya,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa pemerintah sangat mendukung berbagai kegiatan kebudayaan seperti ini. Sebagai bukti dukungan, pemerintah provinsi, bersama kabupaten dan kota bersama pihak terkait lainnya sepakat menambah hadiah kepada juara karnaval tersebut.
Penambahan hadiah tersebut diharapkan mampu memotivasi para peserta dan pihak lainnya untuk terus memerhatikan keberadaan budaya daerah, sehingga tidak tergerus dengan perkembangan zaman sekarang ini.
“Supaya nanti para peserta ini untuk ke depannya lebih bersemangat lagi. Terlebih saya ingin mereka punya motivasi memerhatikan lagi budaya daerah,” pungkasnya. (sho/ign)