SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Sabtu, 06 Juli 2019 14:06
Bandara Tjilik Riwut Disebut Sudah Memenuhi Standar Internasional, Tapii....

Tak Memenuhi Syarat Keberangkatan Haji

MEGAH: Bandara Tjlik Riwut jadi bandara terbesar di Kalteng. Bangunan bandara itu terlihat megah dan telah memenuhi standar internasional.( DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya telah memenuhi standar inrternasional. Hanya saja, karena belum ada penerbangan ke luar negeri, kelas bandara tersebut masih untuk penerbangan domestik.

Hal itu dikatakan Plt Manager Operasional Service PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Huntal Purba, beberapa waktu lalu. Keberadaan bandara internasional merupakan syarat bagi daerah apabila ditunjuk jadi ibu kota.

”Bandara Tjilik Riwut belum menjadi bandara internasional. Sebab, belum ada penerbangan antarnegara. Walaupun Kalteng sudah dikaitkan dengan perpindahan ibu kota, tetapi ke depannya hal itu mungkin saja dilakukan,” katanya.

Menurut Purba, bandara tersebut sebenarnya sudah memenuhi standar internasional, baik luas landas pacu (runway), sistem pengamanan, maupun fasilitas lainnya. ”Saya berharap jika nanti Kalteng jadi ibu kota, mungkin ke depannya pihak operator mengkaji dan mensurvei penerbangan internasional tersebut. Apalagi jika ada kepentingan Kalteng berurusan maupun berhubungan dengan luar negeri,” katanya.

Bandara Tjilik Riwut memiliki landasan pacu berukuran 2.500 m x 45 m dengan terminal baru didukung 2 taxiway, masing-masing 150 m x 23 m, apron 328 m x 110 m, serta parking stand yang mampu menampung sebanyak empat pesawat berbadan lebar.

Ada enam jenis maskapai yang melayani penerbangan di bandara tersebut, yakni Batik, Lion Air, Citilik, Garuda ,Tran Nusa, dan Susi Air. Rute penerbangan di antaranya menuju Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Semarang, Pangkalan Bun, Balikpapan, dan sejumlah daerah lainnya.

Lebih lanjut Purba menuturkan, isu perpindahan ibu kota belum berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah penumpang maupun penerbangan. Hanya saja, saat arus mudik Lebaran lalu, jumlah penerbangan dan penumpang memang meningkat.

Tak Penuhi Syarat

Sementara itu, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Barito Timur Hairul Anwar mengatakan, calon jamaah haji Kalteng, termasuk Bartim, tahun ini tidak dapat diterbangkan melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Pasalnya, landasan pesawat tidak memenuhi syarat dan masih ada tahap perbaikan air port.

”Ada surat edaran dari Gubernur Kalteng, bahwa landasan pesawat belum memenuhi syarat dan adanya perbaikan air port,” kata Hairul. CJH Kalteng akan terbang melalui embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Landasan yang tidak memenuhi persyaratan, lanjutnya, membuat pihak maskapai tidak ingin mengambil risiko memberangkatkan calon jamaah haji selama dua hari berturut-turut. Adanya perubahan rute pemberangkatan calon jamaah haji menunggu surat keputusan dari Kementerian Agama.

Hairul menambahkan, khusus untuk calon jamaah haji dari Barito Timur, akibat adanya perubahan, juga memengaruhi anggaran dari pemerintah daerah. Pasalnya, biaya sudah dianggarkan untuk ke Palangka Raya.

”Saat ini Surat Perintah Masuk Asrama (SPMA) belum dibagikan, karena masih ada perubahan, termasuk kloter atau slot penerbangan. Slot penerbangan untuk untuk calon jemaah haji se-Indonesia berubah semuanya. Sebelumnya sudah ada slot penerbangan, setelah ada penambahan kuota haji untuk Kalteng dan Kalsel, sehingga bertambah dua kloter," pungkasnya. (daq/apr/ign)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers