SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Senin, 05 Agustus 2019 09:21
Pecahkan Rekor Dunia Gelaran Kecapi
BANGGA : Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengangkat piagam MURI didampingi Wakil Wali Kota Umi Mastikah, Minggu (4/8).(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya mengukir prestasi membanggakan dengan menggelar kegiatan pemecahan rekor dunia dan Museum Rekor Indonesia (Muri) gelaran kecapi Dayak. Kegiatan itu merupakan rangkaian peringatan HUT ke-62 Kota Palangka Raya dan HUT ke-54Pemerintah Kota Palangka Raya, Minggu (4/8) di Jalan Yos Sudarso.

Kegiatan yang dihadiri Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin didampingi Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah itu diikuti 419 pemain kecapi. Rekor sebelumnya dipegang Sunda tahun 2011 dengan 73 kecapi, sementara untuk rekor dunia sebelumnya China tahun 2008 dengan 117 pemain kecapi. Dalam giat itu, ratusan pelajar tingkat sekolah dasar, menengah, dan masyarakat bermain alat musik kecapi khas Dayak.

Fairid menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. Terlebih mampu memecahkan rekor dunia. Dia Berharap melalui kegiatan itu, alat musik tradisional tersebut terus dilestarikan dan dipelajari generasi penerus bangsa, sehingga ke depan bisa ditampilkan ke pentas dunia.

”Kegiatan ini  masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-62 Kota Palangka Raya dan HUT ke-54 Pemerintah Kota Palangka Raya. Membanggakan. Saya lihat diikuti anak-anak pelajar tingkat SD dan SMP,” katanya.

Fairid menuturkan, kegiatan tersebut bukan hanya seremonial semata, tetapi bertujuan memperkenalkan alat musik kecapi khas Dayak secara luas. Termasuk komitmen pemerintah kota mendukung perkembangan alat musik tradisional dan menjunjung tinggi budaya Dayak.

”Ya, semuanya sebagai upaya memperkenalkan alat musik kecapi khas Dayak secara luas. Baik nasional dan internasional. Maka itu, saya berharap generasi penerus tidak lupa dengan sejarah budayanya, terlebih di zaman digitalisasi seperti  sekarang,” ujarnya.

Fairid berharap event tersebut bisa memotivasi orang tua agar mengajarkan kepada anak-anaknya mengenal lebih jauh kearifan lokal. Terlebih dengan derasnya pengaruh globalisasi, generasi muda juga harus dibentengi dengan mengangkat kultur dan kebudayaan agar terus lestari dan bermartabat.

”Saya berharap kegiatan  ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bermain kecapi yang dipadu dengan seni karungut adalah kesenian daerah warisan leluhur Dayak,” pungkasnya.

Senior Manager Muri Jusuf Ngadri mengatakan, pemecahan rekor khusus untuk pagelaran kecapi Dayak Kalteng belum pernah dilakukan di belahan bumi manapun.

”Muri sebelumnya pernah mencatatkan rekor untuk pagelaran kecapi Sunda dan China, serta Sape dari Kaltim, namun yang dilakukan oleh masyarakat Palangka Raya hari ini tentu berbeda. Ini rekor Muri,” pungkasnya. (daq/ign)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers