PALANGKA RAYA – Kabut asap yang terjadi di sebagai besar wilayah Kota Palangka Raya sejak beberapa waktu lalu, belum memengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut. Meski kabut asap pekat, aktivitas penerbangan masih normal. Keberangkatan dan kedatangan pesawat juga sesuai jadwal.
Eksekutif General Manager Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Siswanto mengatakan, kabut asap yang terjadi di wilayah Palangka Raya secara umum belum mengganggu aktivitas penerbangan. Bahkan, beberapa hari lalu saat kabut cukup pekat, keberangkatan dan kedatangan pesawat masih normal.
”Kalau untuk saat ini masih tidak ada hambatan. Tidak ada penundaan, karena dari visibility (jarak pandang, Red) masih dalam kategori aman untuk mendarat dan takeoff,” katanya, (14/8).
Kendati belum satu pun penerbangan yang mengalami gangguan akibat kabut asap, pihak bandara akan terus memantau kondisi penerbangan untuk memberikan rasa aman terhadap pihak maskapai maupun penumpang.
”Ya, tentunya kami berharap penerbangan tetap bisa normal tanpa kendala. Kami sendiri juga mementau perkembangannya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas penerbangan,” katanya.
Sesuai aturan penerbangan, jarak pandang minimal berada pada 800 meter. Artinya, apabila jarak padangan di bawah ketentuan tersebut, pihak bandara akan memberikan peringatan kepada pilot untuk mempertimbangkan pendaratan.
Memang saat ini kabut asap yang terjadi di Palangka Raya tergolong tidak menentu. Kadang kabut pekat hanya terjadi pada pagi, namun siang dan sore hari mulai menipis. Kondisi itu tetap menjadi perhatian, terutama mengenai keselamatan penerbangan.
”Khusus untuk yang mendarat itu yang diperhatikan, terutama dari sisi jarak pandang. Kalau sudah di bawah minimal visibility, tentu pilot akan diperingatkan. Namun, sementara ini belum ada, jarak pandang masih normal sesuai ketentuan,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, partikulat (PM10) atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron, sudah dalam kondisi sedang sampai kondisi tidak sehat. Bahkan, beberapa harus lalu kondisinya dalam kondisi berbahaya. (sho/ign)