SAMPIT – Salah satu program yang menjadi prioritas Pemkab Kotim mengembangkan destinasi wisata. Letak strategis Kotim sebagai lintas Kalimantan Tengah bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendatangkan turis mancanegara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor mengatakan, sejarah zaman dahulu merupakan salah satu objek wisata edukasi, khusunya bagi generasi muda yang perlu tahu tentang sejarah peradaban leluhur. Sejarah bisa dipelajari mulai dari mengenal peralatan rumah tangga atau alat pertanian yang digunakan leluhur.
”Bagaimana melestarikan benda leluhur zaman dulu atau mengenang sejarah kita, misalnya berbagai alat rumah tangga dan alat pertanian,” kata Halikin kepada Radar Sampit usai meresmikan Anjungan Sampit Rumah Sejarah Peradaban Kotawaringin Timur, Selasa (1/10).
Halikin menuturkan, dengan melihat berbagai alat rumah tangga atau pertanian zaman dulu, bisa dipelajari bagaimana cara orang dulu menumbuk padi hingga mengangkut buah dari hasil kebun.
Berbagai benda kuno terpajang di Anjungan Sampit. Tidak hanya benda asli dari Kotim, Katingan, atau Seruyan, tapi ada juga benda antik buatan China hingga Jepang. Hadirnya Anjungan Sampit diharapkan dapat bersinergi dengan Museum Kayu Sampit.
”Mudahan ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata nantinya, yang bisa bersinergi dengan Museum Kayu Sampit. Kami ingin nanti kalau orang datang ke Sampit ada pemutaran film yang menggambarakan objek wisata di Kotim untuk menarik minat kunjungan,” katanya seraya menyebutkan pemutaran film dapat berupa gambaran objek wisata Ujung Pandaran ataupun wisata religius, seperti gambaran sandung-sandung dan acara ada tiwah.
Dia berharap generasi muda yang memang sudah zamannya melek IT, tidak lepas dari sejarah masa lalu. Mengenal dan mengetahui hingga mempelajari sejarah masa lalu, sehingga diharapkan hadirnya objek wisata yang mengangkat peradaban leluhur bisa memberikan edukasi sejarah bagi generasi muda.
”Dia tidak pernah melihat menjadi tahu melalui edukasi sejarah,” ujarnya.
Dengan narasi yang tertulis pada tiap bagian benda bersejarah di Anjungan Sampit, tak hanya untuk wisata, tetapi juga untuk pembelajaran bagi anak-anak muda. (yn/ign)