SAMPIT-Kondisi kabut asap pekat beberapa waktu lalu melahirkan kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) anak sekolah , mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA sederajat. Namun beberapa hari terakhir hujan sudah turun, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Suparmadi bersyukur sehingga aktivitas sekolah sudah dapat kembali normal, mulai Senin, (30/9).
Dirinya berharap peserta didik dapat terus belajar dengan giat demi mengejar ketertinggalan pasca libur kurang lebih dua pekan lamanya. Selain itu dirinya mengimbau kepada orang tua murid agar terus memantau aktivitas bejalar anak- anak mereka saat di rumah.
”Kita masih belum tahu kondisinya ini bagaimana, tapi kita berharap keadaan dampak karhutla ini dapat berlalu secepatnya, sehingga anak-anak kita juga akan bisa beraktivaitas kembali. Di satu sisi kita menjaga agar kondisi mereka sehat, di sisi lain juga menjaga agar mereka punya kualitas dan mutu yang baik dengan terus belajar” papar Suparmadi.
Selain itu, sebagai anatisipasi selama libur bahkan ia telah memberikan arahan kepada dewan guru untuk memberikaan tugas kepada murid agar dikerjakan dirumah, yang artinya juga merupakan bagian dari pelaksanaan kurikulum.
Sementara itu lanjut Suparmadi, untuk pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) di beberapa jenjang pendidikan dirinya mengakui pelaksanaannya terpaksa mengalami penundaan akibat kondisi kabut asap yang melanda Kotim.
”UTS seharusnya sudah mulai berjalan namun masih dikomunikasikan lagi. Tapi dalam bulan-bulan ini akan dilaksanakan, dan yang jelas tidak ketinggalan. Artinya masih bisa kita laksanakan” tegasnya.
Sementara itu, Kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Kotim Samsudin mengatakan, jika tidak ada bencana yang melanda Kotim seperti saat ini maka peserta didik akan belajar seperti biasa. Namun karena bencana yang dialami dalam musim kemarau pada tahun ini dikhawatirkan dapat berdampak terhadap kesehatan, sehingga anak-anak sekolah pun diliburkan.
’Namun anak-anak sudah diberikan tugas tambahan atau tugas rumah dan itu sudah terlihat berdasarkan informasi dari guru-guru bahwa anak-anak kita memang melaksanakan tugas yang diberikan guru di sekolah dan madrasah masing-masing,”pungkasnya.(yn/gus)