MUARA TEWEH – Munculnya kembali kerangka kapal Onrust ke permukaan, setelah kemarau panjang terjadi di wilayah Kabupaten Barito Utara (Batara), menyita perhatian sejumlah kalangan.
Saksi bisu perjuangan masyarakat suku Dayak dalam melawan tentara Belanda tersebut pun banyak di datangi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan sendiri sisa dari kapal tempur tentara belanda yang berhasil ditenggelamkan oleh masyarakat suku Dayak di bawah pimpinan Temenggung Surapati, di perairan sungai Barito tepatnya di Lalutung Tour atau kawasan teluk mati.
Lokasi tenggelamnya kapal canggih tentara Belanda saat itu, jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Muara Teweh, yakni dapat ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 15 menit menggunakan kendaraan air jenis kelotok.
Rencana Pemerintah Daerah, bangkai kapal tersebut akan diangkat ke permukaan dengan menggunakan alat berat. Wacana ini disampaikan Bupati H Nadalsyah, setelah dirinya bersama dengan rombongan datang langsung ke lokasi tenggelamnya kapal Onrust tersebut.
Pemerintah Kabupaten Barito Utara memberikan penghargaan dan terima kasih kepada pahlawan yang telah berjasa mengorbankan jiwa raga dalam memperjuangan kemerdekaan.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga, memelihara dan melestarikan aset peninggalan sejarah dan juga aset wisata lainnya.
"Mari kita jaga dan pelihara aset sejarah ini sebagai cagar budaya, karena ini merupakan sejarah yang perlu diketahui anak cucu, sehingga mereka tahu tentang peran serta perjuangan nenek moyang terdahulu dalam merebut kemerdekaan," kata Nadalsyah belum lama tadi. (viv/fm)