SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Senin, 14 Oktober 2019 11:32
Targetkan POPM Kaki Gajah 2019 di Atas 75 Persen
BERIKAN OBAT: Petugas Puskesmas Sepang saat memberikan obat pencegahan penyakit kaki gajah atau filariasis kepada masyarakat Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang, belum lama ini.(PUSKESMAS SEPANG FOR RADAR SAMPIT)

KUALA KURUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menargetkan cakupan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis atau kaki gajah tahun 2019 bisa mencapai di atas 75 persen dari jumlah penduduk di Gumas.

”POPM filariasis di Kabupaten Gumas dimulai sejak tahun 2016. Saat itu, cakupan POPM filariasis mencapai 73,8 persen. Kemudian tahun 2017 mencapai 74 persen, dan tahun 2018 mencapai 75 persen,” ucap Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Maria Efianti.

Dia mengatakan, target nasional cakupan POPM filariasis minimal harus mencapai 65 persen. Namun, Dinkes menargetkan pada tahun 2019 ini dapat lebih baik dibandingkan tahun 2018 lalu. Untuk mencapai itu, bukan hal yang mudah. Ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti POPM filariasis.

”Rendahnya partisipasi masyarakat itu dikarenakan kurangnya informasi atau sosialisasi terkait POPM, dan masyarakat takut efek samping obat filariasis. Kendala lainnya adalah masih belum akuratnya data base sasaran penduduk pada kegiatan POPM,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, ada juga kendala teknis, dimana penduduk tidak minum obat di depan petugas, sehingga turut mempengaruhi keberhasilan kegiatan POPM filariasis, kemudian kebanyakan penduduk juga tidak ada berada di tempat, dan sulit terjangkau.

”Kendala teknis lain yang harus kita hadapi yakni, masih belum optimalnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam pelaksanaan program POPM filariasis di tingkat bawah,” ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya agar target tersebut dapat tercapai. Beberapa upaya yang telah dilakukan yakni memaksimalkan peran lintas sektor dan program dalam evaluasi akhir di setiap tahunnya.

”Di samping itu, kami juga melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai sektor serta melalui media massa, melakukan pelacakan, pengadaan media komunikasi, informasi, edukasi, dan lainnya,” terang Maria.

Sementara itu, Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nia Ernawaty menambahkan, obat pencegah penyakit kaki gajah harus diminum satu kali dalam setahun, selama lima tahun berturut-turut.

”Khusus ibu hamil, penderita gangguan fungsi ginjal, fungsi hati, epilepsi, sedang sakit berat, penderita kronis filariasis dalam serangan akut, anak dengan marasmus dan kwasiorkor dapat menunda meminum obat ini,” pungkasnya. (arm/yit)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers