SAMPIT - Uji coba jagung komposit oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di atas lahan seluas 40 hektare (ha) di Desa Jaya Kelapa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan membuahkan hasil. Dari target produksi jagung 2,6 ton per hektare, ternyata yang diperoleh mencapai 5,9 ton per hektare. Kemarin (14/11), jagung dipanen.
”Jika dikelola denga baik, bisa meningkat produksinya, bisa sampai 8 hingga 9 ton per hektare,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor saat melakukan panen perdana kemarin.
Jagung jenis ini merupakan komoditas perdagangan dunia. Banyak industri memerlukannya. Hampir semua bagian jagung dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, pupuk kompos, bahan baku olahan makan, hingga bioetanol.
Halikin berharap panen jagung perdana ini dapat memacu kelompok masyarakat Desa Jaya kelapa semakin giat bertani.
“Ini bisa menjadi sesuatu yang sangat menjanjikan, tentunya untuk masyarakat di daerah selatan supaya bisa mencontoh, ataupun ikut serta,” sebutnya.
Halikin menilai jagung komposit memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saya melihat tidak sulit. Ini cocok ditanam di wilayah selatan maupun utara. Waktunya hanya 3,5 bulan sudah panen. Kalau hasilnya 6 ton per hektare dengan harga Rp. 4.600 per kilogram, sangat jauh dibandingkan dengan sawit. Ini lebih menjanjikan,” ungkapnya.
Dirinya berharap investor mau datang membangun industri hilir atau membangun pabrik di wilayah selatan. Dia juga menginginkan masyarakat lokal yang menguasai lahan, bukan investor.
“Jangan sampai masyarakat melihat peluang ini lalu ramai-ramai tanam tapi pemasaran tidak ada, jadi perlu gandeng koperasi atau BUMD (badan usaha milik daearah),” terangnya. (yn/yit)