SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar sosialisasi ujian nasional jenjang SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK, Paket B dan Paket C tahun pelajaran 2019/2020. Kegiatan itu dilaksanakan di aula SMKN 2 Sampit, Senin (9/3).
Sosialisasi itu melibatkan seluruh kepala sekolah SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK, Paket B dan Paket C di Kotim. Dinas Pendidikan Kotim juga mendatangkan pemateri dari Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi melalui Kasubag Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Asyari, sosialisasi bertujuan untuk menyampaikan informasi penting terkait UN 2019/2020. Sosialisasi tahun 2019/2020 dengan tahun 2018/2019 tak banyak perbedaan.
Bila tahun 2018/2019 masih ada SMA/SMK yang menumpang di sekolah lain, sekarang 100 persen sudah dilaksanakan secara mandiri. Selain itu, juga membahas rencana penghapusan UN tahun depan (2021). Rencananya akan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.
Dia mengatakan, pemerintah tengah berupaya agar siswa punya kemampuan bernalar menggunakan bahasa, matematika atau numerasi dan pendidikan karakter. Tiga aspek itu yang diharapkan dapat dirancang dan diterapkan oleh dewan guru masing-masing sekolah.
”Tahun 2019 lalu sudah mulai dikenalkan pada guru-guru khususnya SMA/SMK di Kotim. Guru-guru tahun 2019 juga sudah mulai menjawab soal AKM dan survei karakter. Kami berharap pihak sekolah mampu memahami sosialisasi UN ini dan dibagikan ke masing-masing sekolah, supaya dewan guru mengetahuinya. Bila ada kendala dalam pendistribusian soal yang melaksanakan UNKP, harap segera memberitahukan kami atau lewat grup WhatssApp yang sudah tersedia. Kami berharap semua persiapan UN dan pelaksanaan UN berjalan lancar,” imbuhnya.
Sementara itu, dia berniat mengundang Tati Sumiati, pengawas Disdik Kalteng untuk menyosialisasikan kebijakan UN 2019/2020. Tak hanya itu, dia juga menyampaikan rencana AKM dan survei karakter, serta merdeka belajar. Merdeka belajar dalam artian bagaimana guru diberikan kesempatan menyampaikan pemikirannya seluas mungkin dan siswa diberikan kesempatan belajar dengan baik, sehingga akan tercipta kolaborasi dan interaksi belajar yang baik antara siswa dan guru.
”Tak hanya mengundang pemateri, kami juga sudah menyurati PLN dan Telkom untuk kerja sama memberikan bantuannya terkait listrik dan internet ujian nasional nanti. Kami juga meminta PLN mengusahakan agar listrik stabil pada saat UN di Kecamatan Pulau Hanaut dan Antang Kalang. Kami juga menyarankan sekolah di daerah terpencil untuk menyediakan genset,” ujar Asyari.
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kotim Irfan menginformasikan, semua sekolah penyelenggara ujian nasional SMP/MTs di Kotim, baik yang dilaksanakan dengan UNBK maupun UNKP, sudah menyatakan kesiapannya. Terutama untuk UNBK. Gladi bersih dan simulasi sudah dilaksanakan minggu lalu.
Dia juga mengatakan, tahun 2020 ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan UN jenjang SMP/MTs berdasarkan Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019. Irfan berharap ujian nasional tahun 2020 bisa meningkatkan prestasi dan menjadi bahan evaluasi untuk pembelajaran dan pemetaan mutu pendidikan dan sekolah di Kotim.
”Sejumlah 58 SMP/MTs yang UNBK dengan total 4.668 siswa dan 67 SMP/MTs yang UNKP dengan total 2468 siswa. Total seluruhnya ada 7134 siswa. PLN dan Telkom sudah kami berikan surat resmi juga,” tandas Irfan. (soc/din)