PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menegaskan, pembangunan sektor pendidikan harus ditingkatkan setiap tahun dengan dukungan anggaran harus harus ditinggkatkan, meski secara perlahan.
Pemenuhan sarana dan prasarana harus dipikirkan. Salah satunya komputer untuk pelaksaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Jika di tahun sebelumnya sekolah boleh meminjam komputer siswa untuk UNBK, tahun ini diharapkan pelaksanaan ujian tersebut sepenuhnya menggunakan komputer dari pemerintah.
”Kabupaten dan kota tolong diperhatikan. Selain untuk pelaksanaan UNBK, komputer juga untuk keperluan pelajaran. Saya harapkan tahun ini tidak ada lagi pimjam komputer siswa untuk ujian,” tegas Sugianto.
Pemerintah kabupaten dan kota, lanjutnya, harus mulai memikirkan cara agar tahun ini UNBK bisa terlaksana maksimal. Hal yang perlu diperhatikan tidak hanya jaringan internet dan pasokan listrik, namun juga sarana komputer untuk menunjang kelancaran ujian.
Dia menambahkan, langkah meningkatkan pembangunan pendidikan di Kalteng salah satunya dari sarana dan prasarana penunjang. Apabila lini yang satu ini tidak diupayakan meningkat setiap tahun, secara keseluruhan pendidikan di satu wilayah juga sulit berkembang.
”Sebetulnya pemenuhan itu untuk jangka panjang, tidak hanya untuk pelaksanaan UNBK saja. Untuk itulah, persoalan ini harus diperhatikan dari sekarang, sehingga saat ujian bisa menggunakan komputer milik sendiri,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Slamet Winaryo mengatakan, Pemprov Kalteng terus berupaya agar pelaksanaan UNBK setiap tahun ke arah yang lebih baik. Dalam artian terus meningkat.
Slamet mengatakan, keperluan komputer untuk melaksanakan UNBK sepenuhnya terbilang cukup banyak, sekitar 7.000 unit, khusus untuk SMA sederajat dan SMP. Pengalaman tahun lalu, UNBK memang bisa dilaksanakan dengan lancar. Namun, tidak sedikit komputer yang dipinjam agar kegiatan ujian bisa terlaksana. (sho/ign)