NANGA BULIK – Di duga akibat musim hujan dan lahan pertanian banjir, harga sejumlah bumbu dapur di pasaran mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Harga bumbu dapur yang mengalami kenaikan seperti cabai yang sebelumnya di kisaran Rp 40 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 80 ribu – Rp 100 ribu per kilogram.
Selain cabai, harga bawang putih juga naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 35 ribu per kilogram. Harga bawang merah juga naik tinggi dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram.
“Kami belum tahu apa penyebab naik harga, tapi memang pasokan berkurang. Seperti cabai dari Jawa, katanya pertanian di sana terkena banjir dan hasil panen berkurang,” ujar Saniah, pedagang bumbu dapur di Pasar SIAK Nanga Bulik, Kamis (10/3).
Menurut Saniah, selain cabai dan bawang. Harga tomat dari pulau Jawa juga ikutan naik yang sebelumnya hanya Rp 8000 per kilogram, sekarang sudah naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan tomat lokal (kampung) seharga Rp 25 ribu per kilogram.
---------- SPLIT TEXT ----------
Naiknya harga bumbu dapur ini tentu membuat gelisah masyarakat, terutama para ibu rumah tangga dan pemilik warung makan yang merasa dirugikan. Warga Nanga Bulik harus pintar-pintar dalam mengatur uang belanja.
“Harga bawang dan cabai kembali naik, padahal kebutuhan bumbu dapur tidak bisa dikurangi. Makanan, jualan saya tidak mungkin dinaikkan mendadak, pelanggan saya bisa lari dan saya bisa merugi," keluh Rani, penjual soto.
Hal yang sama juga dikeluhkan Wulan, wanita ini harus lebih bijak berbelanja. Jika biasanya ia membeli bawang dan cabai minimal setengah kilo, kali ini ia hanya membeli satu ons agar uang belanjanya bisa cukup untuk membeli kebutuhan lain.
"Terpaksa beli sedikit-sedikit, supaya uangnya cukup sambil menunggu harga normal kembali," ujar Wulan. (mex/fm)