KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 juta, yang akan digunakan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus korona atau covid-19.
”Dana tersebut berasal dari anggaran belanja tidak terduga APBD Kabupaten Gumas tahun 2020. Anggaran tersebut bisa saja bertambah, sembari melihat perkembangan dan ketersediaan anggaran yang bisa direvisi sesuai petunjuk gubernur,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong, Kamis (26/3) pagi.
Penggunaan dana itu untuk penyemprotan disinfektan massal secara menyeluruh di jalan-jalan umum, tempat pelayanan, hingga kecamatan dan desa, yang dilakukan oleh gugus tugas dengan melibatkan semua pihak. Lalu membangun posko sterilisasi di tiga titik perbatasan wilayah Kabupaten Gumas.
”Tiga titik posko sterilisasi itu berada di Desa Pematang Limau, Kecamatan Sepang, lalu di Desa Takaras, Kecamatan Manuhing, dan Persimpangan Kuala Kurun-Sei Hanyo. Di posko ini juga disiapkan penyemprotan disinfektan, alat pemindaian suhu tubuh, dan hand sanitizer,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, Pemkab Gumas juga akan membangun ruang isolasi untuk mengantisipasi apabila ada pasien dalam pengawasan (PDP) virus korona di daerah ini, sebelum nantinya dirujuk ke rumah sakit rujukan di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
”Tadi kami sudah melakukan pengecekan gedung yang akan dijadikan ruang isolasi, dan secepatnya akan difungsikan. Sejauh ini, untuk Kabupaten Gumas masih dalam zona hijau penyebaran virus korona, dimana ada tiga orang dalam pengawasan (ODP),” ujarnya.
Dalam pencegahan penyebaran virus korona di daerah ini, sudah dilakukan rapat koordinasi pada 16 Maret lalu, dengan tindaklanjut berupa surat edaran yang mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih, selalu jaga jarak, serta jangan berkumpul.
”Intinya, kami ingin dalam pencegahan penyebaran virus korona di daerah ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan bekerjasama untuk menanganinya,” tegas Jaya.
Di tengah pandemi virus korona, tambah Jaya, untuk ketersediaan beras di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kuala Kurun masih aman untuk lima bulan kedepan. Sama halnya dengan sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran.
”Bagaimanapun juga, kami ingin ketersediaan pangan harus tersedia dan tidak menimbulkan kepanikan masyarakat. Kami juga telah membuat surat edaran terkait distribusi sembako, agar tidak ada yang pedagang yang melakukan upaya penimbunan,” pungkasnya. (arm/yit)