PALANGKA RAYA – Ancaman penyebaran wabah virus korona baru penyebab Covid-19 di Kalimantan Tengah, terutama Kota Palangka Raya kian membesar. Pasalnya, jumlah kasus positif akibat penularan lokal bertambah. Kondisi demikian bisa semakin memburuk dan fatal apabila warga masih mengabaikan imbauan pemerintah terkait pencegahan Covid-19.
Berdasarkan data terbaru tim Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif tercatat sebanyak 33 kasus, bertambah delapan orang dari sebelumnya. Penambahan itu masing-masing empat orang di Palangka Raya dan Pangkalan Bun. Khusus di Palangka Raya, tiga pasien positif merupakan transmisi lokal dan satu kasus klaster Gowa.
”Kasus Covid-19 di Kalteng sudah sangat serius dan tidak main-main. Saya minta bupati dan wali kota serta gugus tugas kabupaten dan kota harus memperhatikan ini," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran, Rabu (15/4).
Catatan Radar Sampit, kasus transmisi lokal di Palangka Raya sebelumnya terjadi pada pasien yang diumumkan 13 Maret dan 5 April. Pada pasien Covid-19 yang diumumkan 5 April, merupakan keluarga pasien positif sebelumnya.
Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kalteng telah menegaskan, solusi apa pun yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi akan percuma apabila warga tak memiliki hati nurani menjaga diri dan lingkungannya. Menjaga jarak sosial merupakan kunci memenangkan perang melawan virus tersebut. Di sisi lain, transmisi lokal akan mempercepat penularan.
Sugianto Sabran yang juga Gubernur Kalteng menuturkan, sebagai respons terhadap lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah memperpanjang status tanggap darurat pandemi Covid-19 yang akan terhitung mulai 17 April. Berlaku sampai 70 hari ke depan atau 25 Juni 2020.
"Saya juga sudah berulang kali mengingatkan agar peduli dengan anjuran yang disampaikan pemerintah pusat dan daerah. Ini sangat penting untuk menekan angka kasus yang menyebar di Kalteng," katanya.
Terpisah, Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Kobar Ahmad Rois mengatakan, pasien positif tambahan berasal dari Kelurahan Baru, Desa Lada Mandala Jaya, Purbasari, dan Pandu Senjaya. Dengan meningkatnya kasus positif, masyarakat harus selalu waspada, kurangi aktivitas di luar rumah. Kalaupun keluar rumah, harus menggunakan masker dan sering mencuci tangan agar terhindar dari Covid-19.
Rois menambahkan, pasien positif sebelumnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah menjalani isolasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. ”Orang yang pernah kontak erat dengan positif baru ini sudah kami lacak sejak mereka dinyatakan sebagai PDP. Mereka ada 13 orang dan saat ini telah dikarantina di Rumah Sakit Isolasi Kesuma Pangkalan Bun,” ujarnya.
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fachrudin mengatakan, PDP yang dinyatakan positif Covid-19 itu telah menjalani perawatan di rumah sakit selama lima hari. ”Pasien positif baru berjumlah empat orang ini masih ada hubungan dengan klaster positif sebelumnya,” ujarnya.
Fachrudin juga menyebut, saat ini masih ada empat PDP di rumah sakit yang masih menunggu hasil swab laboratorium kesehatan di Surabaya. ”Untuk pasien positif Covid-19 delapan orang ini terpantau stabil dan pernapasannya spontan. Masih tergolong aman saja,” katanya, seraya menambahkan ada 15 PDP yang dipulangkan karena dinyatakan negatif Covid-19.
Bupati Kobar Nurhidayah mengatakan, bertambahnya pasien positif Covid-19 di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun merupakan kabar buruk. Namun, tim medis akan berusaha menangani pasien positif sebaik mungkin.
”Sekarang jumlah pasien positif menjadi delapan orang. Empat pasien yang baru ini masih satu klaster dengan pasien pertama,” ujarnya.
Dari Kabupaten Kapuas, Juru Bicara Dinkes Kapuas Tri Setya Utami mengatakan, jumlah PDP di wilayah itu bertambah satu orang. ”Pasien yang baru kami laporkan sebagai PDP usianya 58 tahun. Pasien ini sempat dirawat di RSUD Kapuas tiga hari. Karena ada perburukan sesak napas berat, dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus pada 13 April. Kemudian didiagnosa sebagai PDP," katanya.
Tri menuturkan, pihaknya bersama tim rumah sakit masih melakukan penyelidikan riwayat sakit pasien tersebut. Termasuk riwayat perjalanannya, karena sebelumnya sempat dirawat sebagai pasien dengan penyakit biasa.
Larang Mudik
Sementara itu, guna mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19, Sugianto meminta masyarakat, khususnya pekerja dari luar daerah agar tidak melakukan mudik Lebaran. Selain untuk menindaklanjuti imbauan pemerintah pusat, hal itu juga sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19.
”Banyak pekerja di Kalteng yang ada di perkebunan dan pertambangan berasal dari luar daerah. Saya minta mereka tidak mudik saat lebaran. Memang kondisi ini memprihatinkan, tapi mau tidak mau untuk mencegah penularan," ujarnya.
Di satu sisi, bupati dan wali kota sudah disurati agar sesegera mungkin mengeluarkan beras yang ada di Dinas Sosial masing-masing. Hal itu agar segera ditindaklanjuti, terutama daerah yang berstatus zona merah.
”Bagikan kepada masyarakat berekonomi lemah yang terdampak corona virus, sehingga jangan menunggu masyarakat resah. Jadi, beras itu jangan disimpan di dalam gudang saja, harus segera disalurkan," ujarnya. (sho/rin/sla/der/ign)
