PALANGKA RAYA – Virus korona baru penyebab Covid-19 di Kalimantan Tengah kian masif menjangkiti warga. Hal itu terlihat dari kasus positif Covid-19 yang terus meroket. Tiga daerah tercatat miliki kasus tertinggi, yakni Palangka Raya 39 kasus, Kotawaringin Barat 15 kasus, dan Kotawaringin Timur 12 kasus.
Sampai Minggu (26/4), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif sebanyak 104 kasus. Bertambah tiga kasus dari sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, penularan virus itu kian masif.
Kondisi itu berbeda dengan di masa awal diumumkannya kasus dua pertama 20 Maret lalu. Penambahan kasus baru terjadi empat hari setelahnya. Itu pun dengan jumlah yang sangat minim, rata-rata bertambah satu kasus. Dalam sepekan ini, penambahan kasus bisa mencapai angka dua digit.
Di sisi lain, meski kasus positif terus bergerak naik, dalam dua hari terakahir tercatat dua pasien dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien yang berhasil sembuh mencapai 11 orang. Mereka telah keluar dari ruang isolasi dan dinyatakan bebas dari virus jahat tersebut.
”Pemerintah terus melakukan upaya-upaya penanganan terhadap para pasien ini. Salah satunya dengan melakukan perluasan bangsal rumah sakit tempat perawatan pasien positif dan pengadaan alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran.
Dia menuturkan, saat ini sudah dimanfaatkan sebanyak 37 ruangan di gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kalteng sebagai tempat perluasan ruang isolasi. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan opsi penggunaan Asrama Haji di Jalan G Obos apabila ruang isolasi tambahan tak mampu lagi menampung pasien positif.
”Untuk saat ini, semua pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan se-Kalteng sampai saat ini kondisinya mulai distabilkan. Semoga angka kesembuhan semakin meningkat,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya terus mendistribusikan APD ke kabupaten dan kota untuk kebutuhan tenaga medis menangani pasien positif Covid-19.
”Tentu saja pendistribusiannya akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Seperti halnya jumlah yang didistribusikan ke Palangka Raya beberapa waktu lalu yang cukup banyak,” katanya.
Mengenai adanya petugas kesehatan yang menggunakan jas hujan saat bertugas, Suyuti menjelaskan, hal tersebut berkaitan dengan level proteksi pelayanan Covid-19. Ada tiga level proteksi yang berlaku, yakni level satu untuk petugas yang bekerja di poliklinik, level dua di ruang perawatan, dan level tiga di ruang isolasi. ”Jadi kalau ada petugas kesehatan yang bertugas menggunakan jas hujan, itu bisa saja petugas poliklinik, karena di situ hanya level satu, sehingga cukup menggunakan masker, sarung tangan serta, dan pelindung wajah,” ujarnya.
OTG Positif
Sementara itu, satu warga Desa Rungun, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang dikarantina di Rumah Sakit Darurat eks Klinik Kesuma dinyatakan positif Covid-19. Masuknya warga berstatus orang tanpa gejala (OTG) itu secara akumulatif menambah jumlah pasien positif Kobar menjadi 15 orang.
Dari jumlah itu, masih ada 13 orang yang masih dalam perawatan, sedangkan dua lainnya dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan. Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kotawaringin Barat Achmad Rois mengatakan, tambahan pasien positif Covid-19 tersebut merupakan satu dari sembilan OTG yang dikarantina di eks Klinik Kesuma Pangkalan Bun. Mereka merupakan bagian dari klaster Gowa.
”Delapan OTG lain yang juga diisolasi di eks Klinik Kesuma berdasarkan hasil pemeriksaan dua swabnya dinyatakan negatif," jelasnya saat siaran pers di media center Covid-19, aula Diskominfo Kotawaringin Barat, Minggu (26/4).
Dia menguraikan, 13 pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan berasal dari 8 desa, yaitu Desa Lada Mandala Jaya 4 orang, Desa Purbasari 2 orang, Desa Pandu Senjaya 1 orang, Kelurahan Baru 2 orang, Desa Umpang 1orang, Kelurahan Mendawai 1 orang, Desa Karang Sari 1 orang, dan Desa Rungun 1 orang.
Kemudian, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 25 orang tersebar di 18 desa dan kelurahan di 5 kecamatan, serta ada 5 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan selesai pengawasannya dengan hasil dua kali pemeriksaan swab negatif. Dengan begitu, ada dua PDP yang merupakan warga Kecamatan Pangkalan Lada.
Achmad Rois yang juga Kepala Dinas Kesehatan tersebut menuturkan, melihat kondisi perkembangan penularan Covid-19 di Kobar, perlu penegasan bahwa penting dilakukan pengamatan ketat dan dukungan atas pelaksanaan karantina dan isolasi mandiri yang dilakukan oleh orang kontak erat dengan pasien Covid-19.
”Juga perlu sinergi dan kerja sama semua pihak untuk mengawal kepatuhan dan kedisiplinan warga Kobar yang baru datang. Khusus yang baru datang dari wilayah episentrum, agar melakukan karantina mandiri selama 14 hari," tegasnya. Hal itu perlu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan untuk menghindari munculnya klaster baru di Kobar.
Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fachrudin mengatakan, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun masih merawat 14 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Rinciannya, 13 warga Kobar dan 1 warga Lamandau.
”Untuk PDP tersisa satu yang dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan untuk yang sembuh dari positif Covid-19 ada dua orang," pungkasnya. (sho/tyo/sla/ign)
