PALANGKA RAYA - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi optimasi lahan dan tanam padi Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (15/5). Desa yang bakal menjadi lokasi pengembangan padi ini menjadi perhatian serius Menteri Pertanian. Syahrul bersama Gubernur Sugianto Sabran melakukan Gerakan Penanaman Padi Serentak di Desa Belanti Siam.
"Presiden minta agar Kalteng mendapat perhatian khusus dari kementerian secara nasional, khususnya berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat," ucap Syahrul.
Ia mengatakan, pertanian harus diperhatikan, terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Tentu saja yang diperhitungkan tidak hanya pada saat pendemi, namun kondisi pertanian pascapandemi juga harus diperhatikan.
"Maka dari itu, saya ingin memastikan di Kalteng ini di daerah mana saja yang bisa dikembangkan pertaniannya dengan lebih cepat melalui pertanian modern," katanya.
Menteri menekankan agar lahan pertanian ini tidak kecil-kecilan. Dirinya meminta lahan yang nantinya dimanfaatkan untuk pengembangan harus betul-betul mampu memberikan manfaat dalam skala besar, khususnya di Kalteng.
"Kita lagi lihat dan persiapkan, menggunakan citra satelit untuk melihat di mana lokasinya. Nanti akan ditemukan lahan yang tepat seperti apa," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sugianto Sabran menegaskan, kesiapan lahan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam menindaklanjuti program pemerintah pusat tersebut. Hal ini harus dipacu, mengingat Presiden sudah memberikan kepercayaan untuk pelaksanaan program ini di Kalteng.
"Kita harus siap dari pada dialihkan ke provinsi lain. Karena daerah lain menginginkan kesempatan ini juga. Kita harus berterima kasih dengan Presiden Joko Widodo," katanya.
Sugianto menyambut baik rencana pengembangan lahan gambut untuk perluasan areal tanaman pangan. Tidak hanya berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19, namun bagaimana pengembangan ini memiliki andil untuk jangka panjang.
"Kalteng siap dalam upaya pengembangan dan peningkatan lahan pertanian. Kami juga membahas berbagai teknis dalam penanganan awal mulai SDM, lahan, hingga anggaran oleh pusat," pungkasnya. (sho/yit)