SAMPIT – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Taufiq Mukri-Supriadi (PANTAS) mengklaim siap mendaftarkan diri ke Komisi Pelilihan Umum (KPU) Kotim. Hal ini menyusul rencana pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember mendatang.

”Pasangan kami bersama Pak Taufiq sudah siap. Bahkan, bisa dikatakan kami saat ini sudah menunggu pendaftaran di KPU Kotim saja,” kata Supriadi, kemarin (31/5).

Supriadi menuturkan, pihaknya telah membentuk tim hingga ke pelosok desa. Mesin politik itu sangat siap dan bisa diandalkan bertarung Desember mendatang. Namun, dia enggan menyebutkan partai yang akan mengusung keduanya. Namun r

Rumor yang beredar, pasangan itu akan diusung koalisi Golkar-Nasdem dengan jumlah 10 kursi di DPRD Kotim. Artinya, melebihi batas minimal 20 persen jumlah kursi di DPRD sebagai syarat mengusung bakal calon. ”Nanti kami deklarasikan, karena kondisi masih belum memungkinkan,” katanya.

Terpisah, bakal calon lainnya, Sanggul Lumban Gaol diam-diam melakukan gerilya politik. Birokrat senior yang masih menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim ini kabarnya telah melakukan lobi tingkat elite PAN. Namun, Sanggul belum mau terbuka mengenai niat politiknya tersebut.

Begitu juga dengan Suprianti. Kabarnya Gerindra telah menetapkan pasangan calon yang mendampinginya. Dari seluruh koalisi yang akan mengusungnya, Suprianti hanya dihadapkan dengan dua nama pendamping, yakni, Ary Dewar dan Sanidin.

Namun, belakangan Ary Dewar kabarnya mundur teratur dari nama yang direkomendasikan DPP Gerindra itu. Ary masih enggan berkomentar mengenai hal tersebut. Dia hanya menyebut, namanya masih sebagai salah satu kandidat yang diajukan DPP Gerindra untuk maju bersama Suprianti.

”Masih belum. Nanti ada keputusannya, karena perlu kecermatan dalam pengambilan langkah politik ini,” tegasnya.

Bakal calon lainnya, Halikinnor juga dihadapkan dengan dua pilihan, yakni bersama Ahmad Yani (Ketua DPC PDIP Kotim) atau Parimus (Ketua DPC Demokrat Kotim).  DPP PDIP menjadikan Ahmad Yani sebagai syarat mutlak bagi Halikinnor agar diusung partai tersebut. 

Meski begitu, sejauh ini, kata Ahmad Yani, PDIP belum menerbitkan rekomendasi nama di B1KWK yang akan digunakan sebagai syarat pendaftaran. ”Belum ada sampai, karena itu kewenangan dari DPP,” tegasnya. (ang/ign)