PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya bertekad menekan dan mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Tekad ini didukung penuh unsur kecamatan, salah satunya dari Kecamatan Jekan Raya. Langkah itu dengan mengadakan rapat koordinasi membahas penanganan Karhutla, apalagi saat ini secara resmi ditetapkan siaga darurat Karhutla.
Rapat diiikuti oleh Tim TSAK Bukit Tunggal, TSAK Petuk Katimpun, TSAK Menteng, TSAK Palangka, Kapospol Jekan Raya, lurah, Babinsa, dan Babinkamtibmas.
Diketahui, di seluruh wilayah Jekan Raya terdapat empat TSAK (Tim Serbu Api Kelurahan), bahkan memiliki puluhan sumur bor, yakni di Bukit Tunggal ada 60 buah, Palangka 32 buah, Menteng 20 buah dan Katimpun 6 buah.
Sekretaris Camat Jekan Raya Hadriansyah mengatakan, rakor ini digelar sebagai bentuk antisipasi penanganan Karhutla di wilayah Kecamatan Jekan Raya. Siap melakukan antisipasi dan terus mengajak masyarakat tidak membakar lahan dan pekarangan.
“Dalam rapat, kami lakukan inventarisasi personel, sarana, dan prasana yang diperlukan guna penanganan Karhutla agar dalam penanganan bisa maksimal. Ini juga sebagai bentuk dukungan dari Kecamatan Jekan Raya ke Pemko, apalagi sudah status siaga Karhutla di Palangka Raya,” ujar mantan kepala protokol Wali Kota Palangka Raya ini, Rabu (15/7).
Hadriansyah menambahkan, tidak hanya melakukan rapat koordinasi, pihaknya bersama unsur terkait juga melakukan survei ke lapangan untuk mengecek sumur bor di wilayah Jekan Raya. Hasil survei memastikan semua berjalan normal dan siap untuk digunakan nantinya.
“Kegiatan survei sekaligus pengecekan sumur bor ini bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut, karena mereka yang mengetahui tempat dibuatnya sumur bor tersebut. Semoga nantinya tidak ada kendala jika digunakan. Mudah-mudahan tidak terjadi Karhutla,” harapnya.
Menurutnya, saat ini perlu kepedulian semua pihak untuk mencegah Karhutla, jangan membakar lahan maupun pekarangan secara sembarangan.
Peduli atas lingkungan dan bersama-sama komitmen maupun bertanggung jawab agar tidak terjadi kebakaran, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini.
“Bantu pemerintah agar tidak terjadi Karhutla. Masyarakat peduli lingkungan dan bersama-sama kita menjaga serta melestarikan lingkungan. Ingat! Semua ini untuk kebaikan bersama, khususnya warga Palangka Raya,” pungkasnya. (daq/fm)