SAMPIT – Balap jalanan yang digelar sekelompok pemuda di Kota Sampit bisa jadi gerbang kematian bagi pelaku maupun pengguna jalan lainnya. Aktivitas yang biasanya kerap dilakukan di jalan umum dan ramai lalu lintas itu akhirnya menelan korban, Minggu (26/7) dini hari. Seorang remaja nyaris tewas setelah motornya menghantam pikap saat mengikuti balap liar tersebut.
Detik-detik kecelakaan pelaku balap jalanan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani tersebut terekam jelas melalui kamera gawai yang direkam warga. Videonya tersebar luas dan menuai kecaman publik. Sepeda motor pebalap liar berinisial HA tersebut menghantam pikap saat akan belok di tikungan tajam, pertigaan antara Jalan HM Arsyad dan A Yani.
Raungan sepeda motor pebalap liar terdengar jelas dalam rekaman berdurasi 28 detik itu. Kecelakaan terjadi ketika para pebalap berbelok di Jalan Ahmad Yani setelah sebelumnya memutar lintasan di Jalan HM Arsyad. Beberapa pebalap berhasil menikung dengan mulus. HA yang tak ingin ketinggalan menyusul di belakang.
Nahasnya, dari arah samping kanan, sebuah pikap meluncur di Jalan Ahmad Yani. HA yang muncul tiba-tiba membuat pengemudi pikap tak sempat menghindar. Motor pemuda itu langsung disambar pikap. Benturan kedua kendaraan berbeda jenis tersebut mengeluarkan benturan keras diiringi teriakan sejumlah penonton balap liar.
HA langsung terlempar dari kuda besinya. Warga sekitar langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD dr Murjani Sampit. Meski nyawanya selamat, pemuda itu harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian teriakti kasus tersebut.
Dihubungi terpisah, anggota Komisi IV DPRD Kotim Handoyo J Wibowo mengakui mengatakan, aktivitas balapan liar di jalan umum kian meresahkan. Tidak hanya mengganggu pengguna jalan lainnya, tetapi juga membahayakan dan bisa mengancam nyawa.
”Apa pun dalihnya, tidak dibenarkan balapan liar di jalanan. Saya menduga ini bukan hanya remaja saja, tetapi sudah ada orang-orang dewasa yang terlibat,” kata Handoyo.
Dia menuturkan, aktivitas balapan liar kerap terjadi di sekitar Stadion 29 November Sampit, Jalan Ahmad Yani, Jalan HM Arsyad, dan Taman Kota Sampit. Kegiatan ilegal itu biasanya mulai sekitar pukul 24.00. Di waktu tersebut, pengendara umum banyak melintas menuju Pasar Subuh atau tujuan lainnya.
”Kasihan pengguna jalan lain kalau terus terjadi seperti ini. Saya sepakat ditertibkan. Beri efek jera. Motornya jangan dikembalikan dulu, daripada membahayakan nyawa orang lain,” katanya.
Handoyo menegaskan, aksi balapan liar di jalanan Kota Sampit itu tidak bisa ditoleransi lagi dan harus dihentikan. Dia mendesak agar para pelakunya dijerat pidana. ”Kira-kira akan lebih jera kalau pelaku ditangkap dan dipidanakan sesuai KUHP, karena efek jera selain itu saya lihat tidak ada,” kata politikus Partai Demokrat itu.
Menurut Handoyo, pelaku balapan liar bisa langsung dipidana sesuai Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam undang-undang ada beberapa pasal yang bisa menjerat pelaku balap liar, yakni terkait surat-menyurat berkendara. Para pelaku juga secara nyata melanggar lalu lintas, sehingga bias ditindak tegas.
Catatan Radar Sampit, Polres Kotim sejatinya kerap melakukan razia dan membubarkan pelaku balap liar. Mereka yang terjaring diamankan aparat dan motornya ditahan selama beberapa waktu. Namun, penertiban petugas tak membuat para pelaku jera. Mereka terus main kucing-kucingan dengan aparat keamanan dan terus mengancam nyawa pengguna jalan lainnya. (sir/ang/ign)
