PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, mendorong kabupaten yang sampai saat ini belum ada mesin polymerase chain reaction (PCR) dan laboratoriumnya, agar memprioritaskan upaya pengadaannya.
Tidak hanya itu, sebagai langkah menyikapi angka positif Covid-19, yang terus mengalami kenaikan tiap harinya, pemerintah kabupaten dan kota diinstruksikan meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya secara cepat dan tepat tanpa mengabaikan kualitasnya.
“Tentu harus mampu menurunkan angka kematian serendah – rendahnya, dan meningkatkan angka kesembuhan setinggi - tingginya serta mengendalikan laju angka penularan Covid-19,” katanya kemarin.
Saat ini jumlah alat PCR yang operasional di rumah sakit pemerintah daerah di kabupaten dan kota, dapat dikatakan lebih dari cukup. Namun, untuk memaksimalkan percepatan pemeriksaan swab, diharapkan kabupaten yang belu memiliki alat tersebut dapat melakukan pengadaan.
“Dengan PCR ini akan membuat pemeriksaan spesimen lebih cepat, sehingga dapat membantu penanganan kesehatan yang berkaitan dengan kasus positif Covid-19,” ucapnya.
Kabupaten dan kota juga didorong melakukan percepatan serapan stimulus penanganan Covid-19. Anggaran refocusing dan anggaran lainnya yang sudah dicadangkan untuk penanganan harus ditingkatkan penyerapannya.
Disatu sisi pemerintah juga harus memerhatikan percepatan belanja, mengingat hal tersebut merupakan faktor utama yang saat ini dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Dengan begitu, anggaran belanja pemerintah daerah dapat dilakukan percepatan penyerapannya, sehingga terjadi perputaran ekonomi di masyarakat.
“Disisi lain memang protokol kesehatan harus ditaati. Karena selama belum ada vaksin dan obat Covid-19, maka disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kewajiban,” pungkasnya. (sho/dc)
Dorong Kabupaten Siapkan Alat PCR
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, mendorong kabupaten yang sampai saat ini belum ada mesin polymerase chain reaction (PCR) dan laboratoriumnya, agar memprioritaskan upaya pengadaannya.
Tidak hanya itu, sebagai langkah menyikapi angka positif Covid-19, yang terus mengalami kenaikan tiap harinya, pemerintah kabupaten dan kota diinstruksikan meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya secara cepat dan tepat tanpa mengabaikan kualitasnya.
“Tentu harus mampu menurunkan angka kematian serendah – rendahnya, dan meningkatkan angka kesembuhan setinggi - tingginya serta mengendalikan laju angka penularan Covid-19,” katanya kemarin.
Saat ini jumlah alat PCR yang operasional di rumah sakit pemerintah daerah di kabupaten dan kota, dapat dikatakan lebih dari cukup. Namun, untuk memaksimalkan percepatan pemeriksaan swab, diharapkan kabupaten yang belu memiliki alat tersebut dapat melakukan pengadaan.
“Dengan PCR ini akan membuat pemeriksaan spesimen lebih cepat, sehingga dapat membantu penanganan kesehatan yang berkaitan dengan kasus positif Covid-19,” ucapnya.
Kabupaten dan kota juga didorong melakukan percepatan serapan stimulus penanganan Covid-19. Anggaran refocusing dan anggaran lainnya yang sudah dicadangkan untuk penanganan harus ditingkatkan penyerapannya.
Disatu sisi pemerintah juga harus memerhatikan percepatan belanja, mengingat hal tersebut merupakan faktor utama yang saat ini dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Dengan begitu, anggaran belanja pemerintah daerah dapat dilakukan percepatan penyerapannya, sehingga terjadi perputaran ekonomi di masyarakat.
“Disisi lain memang protokol kesehatan harus ditaati. Karena selama belum ada vaksin dan obat Covid-19, maka disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kewajiban,” pungkasnya. (sho/dc)
