SAMPIT – Panasnya persaingan untuk mendapatkan perahu partai politik nyaris membuat pasangan Suprianti-Muhammad Arsyad terlempar dari bursa pencalonan. Keduanya dipastikan bisa maju setelah mendapat rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra pada detik-detik terakhir. Di situasi itu, hampir semua partai politik dikunci bakal calon lainnya.
Partai Gerindra menerbitkan rekomendasi B1.KWK pada Minggu (30/8) malam. Rekomendasi itu langsung diserahkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada pasangan Suprianti-M Arsyad di kediaman Wakil Ketua MPR tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kotim Ary Dewar mengatakan, Suprianti sempat ragu apabila Gerindra tidak mengusungnya. Bos perumahan itu bakal ketinggalan kereta karena perahu pengusung tidak mencukupi. Panasnya persaingan di tingkat elit itu membuat Ary Dewar hampir sepekan berada di Jakarta.
”Hanya saja, saya sudah yakin Gerindra akan konsisten mengusung Suprianti. Makanya kami jaga sampai rekomendasi itu terbit,” kata Ary Dewar.
Sebelumnya Gerindra telah menerbitkan rekomendasi. Namun, karena ada perubahan wakil Suprianti yang saat itu dipasangkan dengan Sanidin, kader Gerindra, DPP mengubah ulang rekomendasi tersebut.
Ketika ditanyakan ada kelompok yang berupaya menjegal jagoannya dengan membajak partai pengusung, Ary Dewar mengakui hal itu. Lawan politik mereka berupaya memboyong Gerindra ke gerbong lain dengan berbagai cara.
”Ya, mungkin itu memang ada intrik demikian karena ini kan politik. Jadi, hal demikian pasti ada. Itu juga lumrah dan bagian dari strategi politik,” kata Ary Dewar.
Namun, Ary Dewar melanjutkan, persaingan mendapatkan partai politik merupakan pembuktian kemampuan politik seseorang. ”Selain itu, juga masalah harga diri. Makanya berjuang mendapatkan rekomendasi bukan hal mudah, karena kami berhadapan dengan kekuatan politik yang begitu besar,” kata Ary Dewar.
Dengan diserahkannya rekomendasi tersebut, artinya perahu untuk pasangan tersebut maju di Pilkada Kotim sudah mencukupi. Keduanya tinggal menunggu pendaftaran ke KPU Kotim.
Selain itu, Ary juga menginstruksikan seluruh pengurus, kader, dan simpatisan Gerindra untuk satu suara mendukung dan memenangkan pasangan Suprianti-Arsyad.
Terpisah, Muhammad Arsyad menegaskan, telah memantapkan niat untuk maju bersama Suprianti dalam Pilkada Kotim. Mantan kontestan pilkada 2015 ini telah memahami sekaligus pernah mengalami pertarungan memperebutkan kursi kepemimpinan di Kotim.
”Yang pasti saya belajar dari pengalaman sebelumnya,” kata Arsyad yang terkenal kritis saat menjadi legislator ini.
Mantan wartawan senior ini juga harus membayar mahal keputusan politiknya. Dia wajib menanggalkan jabatannya sebagai anggota DPRD Kotim yang masih menyisakan masa jabatan 4 tahun. Arsyad menegaskan, semangat untuk membangun daerah menjadi salah satu motivasi pria kelahiran Mentaya Hilir Selatan ini.
Arsyad pernah menjadi jurnalis dan dipercaya memimpin Radar Sampit selama beberapa tahun. Selepas itu, dia terjun ke dunia usaha, sekaligus mengawali kiprahnya di dunia politik. Saat ini dia duduk di Komisi II DPRD Kotim.
Arsyad mengaku tergerak mengabdikan diri lebih luas lagi untuk daerah dan masyarakat Kotim. Dia memutuskan mendaftarkan diri menjadi calon bupati. Saat Pilkada 2015 lalu, dia juga maju menjadi calon bupati melalui jalur perseorangan, berpasangan dengan Nadiansyah. Saat itu dia gagal merebut kursi bupati dari Supian Hadi yang berpasangan dengan Taufiq Mukri.
Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis untuk Kotim dengan memberikan rekomendasi kepada Suprianti-Arsyad. Prabowo Subianto dinilai memiliki keyakinan, di bawah kepemimpinan Suprianti-Arsyad, Kotim akan maju.
”Kotim akan tambah maju, akan tambah baik. Masyarakat Kotim akan tambah baik pendidikannya, akan tambah sehat kesehatannya," ujarnya. Ahmad Muzani juga berharap Kotim bisa berbenah di periode yang akan datang. (ang/ign)
