SAMPIT – Empat pasang bakal calon bupati dan wakil bupati Kotim telah melaksanakan tes usap Covid-19 di RSUD dr Murjani Sampit. Hasil tes tersebut menjadi salah satu syarat wajib bagi bakal calon yang harus disertakan saat pendaftaran ke KPU Kotim. Apabila ada yang dinyatakan positif, hal itu tak menggugurkan calon sebagai kontestan pilkada.

Pasangan terakhir yang melaksanakan tes usap adalah Taufiq Mukri dan H Supriadi (PANTAS), Kamis (3/9). Tiga pasangan calon lainnya, Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin, Halikinnor-Irawati, dan Suprianti-Muhammad Arsyad telah lebih dulu menjalani tes usap.

Saat menjalani tes, Taufiq-Supriadi didampingi sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Kotim. ”Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan hasilnya negatif. Secara umum, pasangan PANTAS sudah siap menghadapi pilkada ini," kata Riskon Fabiansyah, politikus Golkar Kotim yang ikut mendampingi.

Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, syarat tes usap diatur dalam  Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI Nomor  10 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil  Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan atau Walikota dan Wakil Walikota serentak lanjutan dalam kondisi bencana nonalam Covid-19.

Siti menegaskan, hasil pemeriksaan PCR tidak akan memengaruhi peserta Pilkada untuk tetap melanjutkan tahapan Pilkada 2020. ”Apa pun hasil pemeriksaan PCR tidak akan menggugurkan statusnya sebagai bacalon Pilkada 2020. Tetapi, tentunya apabila ditemukan positif, ada ketentuan khusus dalam pelaksanaan tahapannya,” ujarnya.

Ketua Ikatan Dokter (IDI) Kotim dr Ikhwan Setiabudi mengatakan, sampel dari semua bakal calon dikirim ke RSUD Doris Sylvanus. Hasil pemeriksaan tiga bacalon yang telah lebih dulu menjalani tes telah diketahui.

”Hanya saja, saya tidak berani untuk ekspose. Sedangkan, sampel paslon Taufik Mukri-Supriadi langsung dikirim hari ini (kemarin, Red) dan kemungkinan hasilnya besok sudah diketahui,” ujarnya.

Dalam penanganan pemeriksaan PCR, bacalon diberikan layanan secara prioritas mengingat jadwal pendaftaran yang hanya tiga hari. ”Kami di RSUD dr Murjani sudah membentuk tim penanganan pemeriksaan, khususnya untuk pemeriksaan kesehatan jasmani (pemeriksaan fisik lengkap),” ujarnya.

Di sisi lain, pada 8 September, bacalon dijadwalkan melakukan pemeriksaan kesehatan jasmani di RSUD dr Murjani Sampit. ”Dalam penanganan pemeriksaan kesehatan bacalon, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kotim, RSUD dr Doris Syvanus, BNN, dan Himpsi,” ujarnya.

Mengingat Kotim belum ada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Himpunan Persatuan Psikologi (Himpsi), maka pelaksanaan pemeriksaan rohani dan pemeriksaan tes bebas dari penggunaan narkotika dilaksanakan di Palangka Raya pada 9 dan 10.

”Setelah bacalon melaksanaan pemeriksaan jasmani, keesokan harinya lanjut pemeriksaan tes bebas dari penggunaan narkoba, dilanjutkan pemeriksaan tes psikologi pada 10 September,” ujarnya.

Ikhwan menambahkan, setiap tahap pemeriksaan kesehatan, IDI Kotim akan mendampingi hingga proses pemeriksaan kesehatan selesai. ”Kami akan melakukan pendampingan bacalon selama di Palangka Raya sampai selesai pemeriksaan kesehatan,” katanya. (ant/hgn/ang/ign)