SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 09 September 2020 16:08
Banjir juga Terjang Kotim, Rumah Warga Hanyut, Trans Kalimantan Putus
BIMBINGAN: Seorang guru di SD Islam Baiturrahim saat memberikan pembelajaran di rumah siswa, belum lama ini.(HENY/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK – Banjir yang melanda Desa Petarikan, Kecamatan Belantikan Raya hanya berlangsung sekitar 2 hari dan air telah surut. Namun demikian, efeknya sangat luar biasa. Ini adalah banjir terbesar bagi warga kawasan hulu tersebut. ”Di Petarikan ada 47 rumah yang terendam banjir, 1 rumah roboh dan hancur, 2 rumah terangkat dan tergeser hingga rusak, sebanyak 49 KK yang terdampak," tutur Camat Belantikan Raya, Eddy Wahyudi.

Saat banjir dua hari lalu, tinggi air sekitar 2 meter. Namun, saat berkunjung ke Petarikan, air sudah surut dan masyarakat mulai beraktivitas membersihkan rumah pascabanjir. ”Namun demikian, hujan kembali turun pada Senin malam hingga Selasa pagi dan sampai Selasa sore langit masih mendung," katanya.

Laporan terkini, wilayah Belantikan Raya yang masih tergenang banjir selain Desa Petarikan adalah Desa Bintang Mangalih, Kahingai, Bayat, dan Belibi. ”Desa Karang Besi dilaporan sudah ada sepuluh rumah yang terendam banjir, yang lain belum dapat info karena terkendala sinyal," katanya.

Sementara di Desa Bayat, khususnya RT 6, air sudah mulai masuk jalan desa. Jalan menuju Desa Nanga Matu juga terendam parah. ”Rumah yang roboh adalah milik Nanang, tidak ada korban jiwa, beberapa harta benda sempat diselamatkan. Selain menenggelamkan rumah, beberapa fasilitas umum juga banyak yang terendam seperti balai desa dan perumahan guru," tuturnya.

Pemerintah kecamatan saat ini telah menyalurkan bantuan logistik pangan ke dapur umum di desa-desa sembari menunggu bantuan dari kabupaten.

Sementara itu, jalan Trans Kalimantan menuju wilayah Kalimantan Barat juga mulai terendam dengan kedalaman bervariasi. Warga Kalteng yang akan berkendara ke arah Kalbar diharapkan waspada. Ada empat titik di ruas jalan tersebut yang terendam. Hingga siang kemarin, di Desa Karang Taba ketinggian air mencapai 50 centimeter, Tanjung Beringin 60 cm, Cuhai 50 cm dan terdalam di Desa Sungai Tuat 80 cm.

”Sampai sore ini kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Semoga banjir segera surut," ujar Kasatlantas Polres Lamandau, AKP F Ali Najib.

 

Ratusan Rumah Terendam

Bencana banjir juga melanda warga di perdesaan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ratusan rumah warga terendam banjir sejak Minggu (6/9) lalu. Hingga Selasa (8/9), debit air masih bertahan dan belum surut signifikan.

”Dari laporan Tim gabungan BPBD Kotim yang sudah turun ke lapangan, debit air masih bertahan. Kalau di wilayah hulu sekarang air sudah turun dan ini yang mulai naik wilayah Kuala Kuayan," kata Yephi Hartadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Selasa (8/9).

Yephi mengatakan, tingginya curah hujan sudah terjadi sejak Sabtu (5/9) lalu. Hal itu mengakibatkan wilayah utara Kotim, termasuk utara Katingan dan Seruyan terendam banjir.

Berdasarkan laporan, ada tiga desa di Kecamatan Antang Kalang terendam banjir hingga mencapai satu meter. Desa itu, yakni Tumbang Kalang 96 rumah, Tumbang Ramei 15 rumah, dan Desa Sei Puring 25 rumah. Desa lainnya yang terdampak banjir, yakni Tumbang Kalang 30 KK, Desa Kuluk Telawang 20 KK, Tumbang Manya 30 KK, dan Sei Hanya 30 KK.

Selain Antang Kalang, banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu. Ketinggian banjir diperkirakan 10-30 cm dari permukaan tanah.

”Di Kecamatan Mentaya Hulu tidak terlalu parah. Ada satu rumah saja yang terendam banjir di Kelurahan Kuala kuayan dan ada 20 KK terdampak banjir. Sebanyak 10 KK di Kelurahan Kuala Kuayan dan 10 KK di Desa Bawan," ujarnya.

Yephi mengaku belum menerima laporan kerugian akibat banjir. Warga masih siaga di rumahnya masing-masing. ”Masyarakat belum ada yang mengungsi. Mereka enggan mengungsi, karena banjir di wilayah utara tidak pernah lebih dari dua hari terendam," ungkapnya.

Sementara itu, akses jalan sebagian besar tergenang banjir. ”Untuk fasilitas publik yang terendam ini belum ada informasi yang kami terima. Tetapi, untuk jalan rata-rata tergenang banjir sepanjang 5-100 meter di beberapa titik tertentu dan yang pasti dampak banjir ini terjadi di Jalan Tanjung Jaringau menuju Kuayan. Kalau yang lain tidak separah di jalur ini," ujarnya.

Yephi menambahkan, BPBD Kotim telah berkoordinasi dengan camat, kades, dan kapolsek untuk melakukan survei lapangan. ”Tim gabungan dari BPBD sudah turun ke lapangan untuk mengantisipasi banjir susulan," ujarnya.

”Kami juga mengaktifkan pos lapangan di Mentaya Hulu dan masih melakukan pendataan serta  pemantauan lokasi banjir," tambahnya.

Terpisah, Camat Antang Kalang Berdikari mengatakan, banjir terjadi di beberapa desa, di antaranya, Desa Tumbang Gagu, Buntut Nusa, Tumbang Ramei, Sei Puring, Kuluk Talawang, Tumbang Kalang, Tumbang Manya, Sei Hanya, hingga Desa Tumbang Sepayang.

”Informasi yang saya dapat, ada sembilan desa terendam banjir," ujar Berdikari.

Dia mengaku belum memantau secara langsung ke lapangan, sehingga belum bisa mengetahui pasti jumlah KK dan rumah warga yang terdampak. ”Besok pagi rencana saya akan ke lokasi Sei Hanya terlebih dahulu," pungkasnya. (mex/sla/hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers