PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) telah menjalankan sejumlah kebijakan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satunya dengan membuka pasar penyeimbang sebagai upaya mendorong aktivitas perekonomian masyarakat.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri menjelaskan, keberadaan pasar menyeimbang ini berdampak baik terhadap aktivitas jual dan jumlah uang yang dibelanjakan di Kalteng. Hal tersebut diyakini akan memberi pengaruh besar terhadap perekonomian daerah.
“Dengan adanya aktivitas perekonomian yang bergerak di Kalteng, maka uang kita dibelanjakan di Kalteng juga. Ini berkaitan dengan upaya mendorong perekonomian di masa pandemi Covid-19,” katanya, Kamis (24/9).
Kebutuhan pokok yang dijual di pasar penyeimbang ini sebagian besarnya merupakan produk lokal. Sebut saja beras, sayur-sayuran, bawang, ikan hingga ayam potong merupakan hasil produksi dari petani dan peternak di Kalteng.
Kata Sekda, dengan mengambil produk lokal, maka tidak hanya berdampak terhadap nilai jual yang sedikit lebih murah, namun hal tersebut secara langsung memberi dampak baik kepada para petani dan peternak di provinsi ini.
“Berkenaan dengan kualitas, saya jamin sangat baik. Ini produk lokal, harganya sedikit lebih rendah, sehingga membuat harga di pasaran menjadi terkendali,” ucapnya.
Sekda menyebutkan, terkendalinya harga jual kebutuhan pokok di pasaran akan sangat membantu masyarakat yang penghasilannya menurun akibat dampak pandemi Covid-19. Sehingga dengan pasar penyeimbang ini masyarakat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hidup, khususnya yang berkaitan dengan makanan.
“Kalau harga naik akan membebani masyarakat, apalagi sekarang banyak yang terdampak Covid-19. Maka itu, dengan adanya pasar penyeimbang ini, harga bisa dikendalikan dan perekonomian Kalteng turut meningkat,” pungkasnya. (sho/fm)