SAMPIT-Sikap anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotim Rimbun dan SP Lumban Gaol  patut diapresiasi. Dalam menghadapi aksi demonstrasi aliansi rakyat Kotim di DPRD (12/10) lalu, keduanya berupaya menenangkan demonstran agar tidak terjadi kericuhan. Bahkan dia sempat terjebak dalam kerumunan massa yang saat itu sudah mulai panas.  

Rimbun mengakui hanya bertindak sebagai wakil dari masyarakat. Dia tidak ingin peserta aksi yang mayoritas dari mahasiswa ini bentrok dengan aparat. Bahkan, sesaat sebelum kericuhan pembubaran paksa itu, Rimbun sempat didorong orang tak dikenal di tengah-tengah kondisi gelap. Untungnya dia masih dijaga oleh salah satu protokoler DPRD Kotim.

"Saya hanya berupaya menenangkan dan membuka ruang karena negosiasi terus buntu. Saya awalnya berniat mengundang perwakilan untuk berdialog keesokan harinya, tapi saat saya masih bicara, langsung terjadi kericuhan itu sampai mereka bubar," katanya.

Bahkan dia juga berjalan kaki mengantarkan peserta aksi untuk kembali ke markas mereka di Jalan Ahmad Yani, sekretariat HMI Kotim, sampai peserta betul-betul kembali dengan selamat dan aman ke rumah masing-masing.

Rimbun mengakui bahwa kegiatan itu memang sudah hampir masuk dalam jam terakhir. Di satu sisi aparat juga melaksnaakan tugasnya untuk memastikan kegiatan itu berakhir di batas jam malam. Karena para demonstran ini tidak mendapatkan kepastian dan hasil yang mereka inginkan, maka mereka tetap bersikeras bertahan di kantor DPRD Kotim.

"Yang pasti semuanya sudah berjalan dengan baik. Kita hargai semua pihak yang sudah menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik untuk pelaksanaa aksi ini," katanya. (ang/yit)