PALANGKA RAYA – Sejumlah organisasi massa menggelar unjuk rasa di Bundaran Besar Palangka Raya kemarin (25/11). Mereka menolak organisasi massa radikal yang intoleran dan antipancasila. Dalam aksi ini, mereka juga pamer kemampuan kebal senjata tajam dan bor.
Massa yang berunjukrasa berasal dari Forum Pemuda Dayak (Fordayak), Pasukan Borneo Bersatu (PBB) “Banama”, Perkumpulan Pemuda Dayak (Peperdayak), Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Kalteng, dan Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kalteng.
Ketua Gerakan Mandau Telabang Pancasila Edas Stafanus menyebutkan, ormas mana pun yang berideologi marxisme,leninisme, dan khilafah Islamiah ditolak dan tidak boleh ada di Bumi Tambun Bungai.
”Segala bentuk paham yang mengarah kepada pemecahan disintegrasi bangsa, yang bersifat SARA, propaganda, provokasi dan gerakan radikal harus dibubarkan dan menolak tumbuh berkembang di seluruh Kalteng. Jangan sekali kali masuk di Kalteng, paham radikal jangan hidup di Kalteng, karena Kalteng adalah cinta damai, dan menjunjung tinggi falsafah huma betang,” tuturnya.
Sementara itu Korlap Aksi Roy Duling menegaskan, aksi damai ini menolak ormas radikal. ”Kita berharap pemerintah pun tegas menolak, jangan sampai terjadi hal hal tak diinginkan,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Harian Wilayah Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Mambang I Tubil. “Organisasi yang memiliki paham radikalisme dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya. (daq/yit)