PALANGKA RAYA- Peristiwa kebakaran hebat kembali terjadi dengan menimbulkan kerugian material cukup besar. Api tak terkendali menghanguskan bangunan rumah di dua lokasi berbeda dalam satu hari, Minggu (14/2) pagi kemarin.
Kejadian pertama dialami Tugino (64) warga Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu, yang terpaksa kehilangan rumah semi permanen tempat tinggalnya, gosong terbakar. Pemicunya, lantaran kompor korban meledak hingga mengeluarkan kobaran api saat ditinggal ke luar rumah, dan lupa dimatikan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut,namun tidak ada harta benda berharga berhasil diselamatkan. Saat kejadian, Tugino dan istrinya bernama Parmi berada di ladang untuk bekerja. Pemadaman sempat mengalami kendala dan masyarakat setempat memadamkan api menggunakan ember. Sampai akhirnya pemadam datang dan berhasil menjinakan korbaran api.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Dan kasus inio masih dalam penyelidikan dan aparat Polsek Bukit Batu, dengan telah membentangkan garis polisi di lokasi kejadian, tepatnya di jalan Padat Karya III.
Kapolsek Bukit Batu Iptu Muludin kepada Radar Palangka menyampaikan, diduga api timbul setelah terjadi ledakan kompor. Saat kejadian tidak ada orang di rumah dan diperkirakan kompor lupa dimatikan dan ditinggal ke ladang.” Dugaan sementara kompor dan itu saat masak. Penghuni kerja di ladang saat terjadi kebakaran,” ujarnya.
Diuraikannya, objek yang terbakar tersebut berupa satu unit rumah permanen, lantai semen, dinding kayu dan beratap seng dengan ukuran 8 x 11 meter. Korban juga kehilangan surat penting berharga lainnya, dalam kebakaran tersebut.
Terpisah, kebakaran hebat menghanguskan 6 rumah di Gang Kapakat dekat Komplek Pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau pada Minggu siang (14/2) kemarin. Asap hitam nampak membungung tinggi pada peristiwa yang menggemparkan warga tersebut.
Warga yang tinggal di sekitar gang tersebut, berusaha keras memadamkan api yang awalnya hanya membakar 1 rumah. Namun karena tidak didukung dengan peralatan pemadam kebakaran yang standar, api tetap terus membesar dan membakar satu- persatu rumah lainnya, hingga menghaguskan 6 unit.
Salah satu pemilik rumah yang terbakar mengatakan, ia melihat api yang sudah membesar hingga cepat merambat ke arah rumahnya. Hal itu membuatnya tidak sempat menyelamatkan semua barang berharga miliknya berada didalam rumah.
”Api cepat merabat ke arah rumah saya, hingga membakar rumah sampai saya tidak sempat lagi menyelamatkan harta benda, termasuk satu unit sepeda motor saya,”kata Rahmani, salah satu korban saat dibincangi di dekat lokasi kejadian, kemarin.
Ia melanjutkan, api yang terus membesar dengan tiupan angin yang semakin kencang, membuat masyarakat kewalahan memadamkan api. Sampai akhirnya api berhasil dipadamkan setelah ada armada pemadam kebakaran tiba ke lokasi kejadian.
”Api berhasil dipadamkan saat pemadam kebakaran dari Pemda Pulpis, relawan pemadam dari Pulpis dan Kapuas datang memadamkan api. Tapi api sudah menghanguskan beberapa rumah,”terang saksi lainnya, bernama Kurnia.
Sementara akhir dari kebakaran tersebut, sebanyak enam buah rumah milik warga hangus terbakar. Namun sampai berita ini dirilis tadi malam, masih didata berapa jumlah Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal.
Selain itu untuk sementara, polisi menduga kebakaran tersebut dipicu adanya korsleting arus pendek di salah satu rumah yang terbakar.
”Saat ini masih dalam penyelidikan personel di lapangan, untuk dugaan api dari arus pendek. Kalau korban jiwa tidak ada, namun kerugian yang dialami oleh para korban ditaksirkan mencapai ratusan juta rupiah, tetapi masih kami lakukan pendataan di lokasi kejadian,”tutup Kapolres Pulpis AKBP Yuniar Ariefianto, melalui Kasat Reskrim Iptu Jhon Digul.(der/gus)