BUNTOK – Investasi bodong kembali makan korban. Setidaknya begitu menurut pengakuan M Agus Salim warga Buntok, Barito Selatan.
Ia mengaku menginvestasikan uang puluhan dengan berharap bisa meraup keutungan lebih banyak di bisnis yang ditawarkan PT Promenesia (Dream For Freedom).
Namun kenyataannya, bonus atau hasil dari investasi yang diimpikan tidak pernah didapat.
Menurut Agus, dirinya menginvestasikan uang sebesar Rp 25 juta ditambah uang milik anaknya Rp 5 juta pada awal Januari 2016 lalu.
Uang tersebut diinvestasikan kepada Habibi sebagai upline-nya yang beralamatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Dijanjikan bonus dari nilai investasi satu persen terhitung dari jumlah deposit akan didapat setiap bulannya. Namun, hingga sampai saat ini bonus yang ditunggu-tunggu tidak juga didapat,” kata Agus, Minggu (8/5).
Terlalu lama menunggu namun bonus belum juga didapat, lanjut Agus, ia menaruh kecurigaan adanya unsur penipuan berkedok investasi.
Pasalnya, beberapa kali dipertanyakan kepada pihak Promenesia Dream Freedom yang berada di pusat melalui e-mail, selalu tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti mengenai permasalahan ini.
“Bahkan saya, juga sudah meminta supaya modal investasi awal yang sudah masuk dikembalikan. Namun, jawaban dari pihak Promenesia Dream Freedom sedang dalam perbaikan sistem dan berbagai alasan lainnya,” bebernya.
Dikatakan Agus, selain dirinya, member wilayah Kota Buntok masih banyak lagi yang mengalami kerugian serupa. Bahkan diantaranya ada member dari Palangka Raya hingga Banjarmasin.
Karena sudah berbulan-bulan lamanya, tidak ada kabar kepastian dari pihak Promenesia Dream Freedom.
Maka, dalam waktu dekat ini ia beserta rekan-rekan yang merasa telah dirugikan akan melaporkan permasalahan ini ke pihak berwajib.
“Kalau perlu, kami akan melaporkan juga ke Kapolri, Polda Kalteng serta Polres Barsel. Supaya, bisnis ini bisa diteliti kembali apakah benar-benar bisnis investasi atau penipuan semata,” pungkas Agus.
Sementara itu, ketika dihubungi Radar Palangka melalui telepon selulernya, Habibi sebagai upline M Agus Salim tidak bisa dihubungi (nomor HP tidak aktif, Red). (dy/vin/fm)