PALANGKA RAYA – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II A Palangka Raya tergolong sangat rawan permasalahan. Suara dan bunyi buang angin saja bisa membuat ribut seluruh penghuni penjara.
Hal itu karena dalam sel tahanan bisa dihuni beberapa napi dan tahanan, sehingga ada napi tersinggung dan merasa tidak senang mendengar bunyi tersebut. Hal itu diperparah rutan sudah sangat over kapasitas dari kapasitas 105 napi, kini 53 petugas menjaga 492 narapidana dan tahanan. Baik kasus korupsi hingga pembunuhan.
“Iya, serius saya, idealnya 195 napi, ini yang kami jaga 492 napi dan malam hanya dijaga 4 petugas. Makanya kentut saja bisa bikin geger seluruh tahanan rutan, apalagi ada napi suara kentutnya nyaring,” ungkap Kepala Rutan Klas II A Palangka Raya, Tunggul Buwono, kemarin.
Tunggul menjelaskan dari segi keamanan. Pihaknya selalu berupaya memberikan pengamanan dan mengatur keamanan serta tata tertib terbaik. Penggeledahan badan dan penggeledahan barang juga digelar. Tetapi karena keterbatasan personil terkadang benda atau ponsel bisa saja masuk. Namun Hal itu diluar kendali petugas.
“Jujur, justru wanita yang banyak menggelapkan barang ke dalam rutan. Kami keterbatasan pegawai. Tetapi bila kedapatan sanksi teguran dan diberikan pemahaman untuk mentai aturan,” ungkapnya didampingi kepala keamanan Rutan, Tigor I Hutabalian.
Tunggul menerangkan antisipasi rutan untuk peredaran narkoba. Ia menilai sangat tergantung kepada mentalitas petugas. Sekarang pun tidak ada unsur pemaafan bilamana ada terlibat makan langsung pemecatan.
“Kami ini menjaga tahanan narkoba 125 laki-laki, perempuan 14 tahanan. Belum lagi napi 28 laki dan napi perempuan lima, itu semua menyangkut narkoba dan yang jaga petugas satu regu dijaga empat personil, ini realita,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Tunggul. Untuk meringankan tugas petugas, pihaknya juga telah memasang pelacak sinyal dan membuat wartel khusus untuk komunikasi. Walaupun masih tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan oknum petugas dalam meloloskan alat komunikasi.
“Ruwet, tetapi karena ini tugas. Semua kami jalankan dengan baik, walaupun tidak 100 persen. Namanya juga manusia Mas,” pungkas Tunggul. (daq/vin/gus)