KUMAI - Nelayan pesisir Bugam Raya di pesisir Desa Kubu, Desa Bugam dan Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) minim tangkapan. Pasalnya saat ini kondisi wilayah perairan laut Kumai memasuki musim Angin Tenggara.
Menurut salah seorang Nelayan desa Kubu Suriansyah, turunnya jumlah tangkapan ikan Kembung ini diakibatkan dari sejumlah faktor, faktor utama yakni tingginya intensitas pelayaran yang melewati wilayah tangkapan.
"Bisa jadi diakibatkan oleh tingginya intensitas pelayaran yang melewati jalur tangkap sehingga ikan-ikan berpindah," ujar Suriansyah, Minggu (21/8).
Suriansyah menjelaskan, penurunan hasil tangkap ikan Kembung mencapai 60 persen, sebelumnya kapal berukuran 5 hingga 10 GT bisa membawa pulang hasil tangkapan hingga 4 ton. Menurutnya, akibat menurunnya sumber daya perikanan tengkulak-tengkulak ikan yang biasanya ramai berdatangan dari Kalimantan Barat (Kalbar), saat ini sudah jarang terlihat.
"Hasil tangkapan untuk mencukupi Kobar saja sudah sulit, jadi ikannya yang tidak ada, tengkulak dari kalbar saja sudah jarang terlihat," katanya.
Sementara itu Pendi, salah seorang nelayan di Sungai Bakau Pendi mengatakan, hasil tangkapan ikan terutama ikan Kembung yang biasanya melimpah di musim Angin Tenggara mengalami penyusutan jumlah. Sehingga berimbas pada hasil tangkapan mereka.
"Beberapa kali melaut hasil tangkapan tidak nutup untuk biaya operasional, jadi banyak yang memilih tidak melaut," tandasnya.
Pendi menambahkan, kurangnya hasil tangkapan perikanan nelayan tidak mencukupi untuk biaya operasional, sehingga nelayan lebih memilih untuk tidak berangkat melaut dan melakukan aktifitas pekerjaan lain. (jok/gus)