PALANGKA RAYA - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya mendadak melakukan tes urine terhadap anggota DPRD kota serta ASN di lingkungan DPRD Kota Palangka Raya. Berdasarkan hasil tes tersebut, 24 anggota dewan negatif dan 6 orang anggota bakal tes urine susulan.
Pantauan koran ini, tes urine tersebut mendadak dilakukan oleh BNN usai DPRD Kota melaksanakan rapat paripurna penutupan masa sidang. Mendadaknya tes urine tersebut membuat situasi di dewan gaduh.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengatakan, tes urine tersebut dilakukan atas permintaan DPRD Kota. Itu dilakukan sebagai salah satu bentuk perang terhadap narkoba.
"Kita ingin anggota DPRD bersih dari narkoba. DPRD juga mendukung BNN untuk perang terhadap narkoba, salah satunya kita minta tes urine di lingkungan DPRD Kota Palangka Raya," tegas SKY sapaan akrab Sigit, Senin (29/8).
Sayangnya tidak semua anggota dewan dites urine. Pasalnya, dari 30 anggota yang hadir hanya 24 orang. Sementara 6 orang lainnya tidak hadir dengan rincian, 1 orang meninggal dunia dan 5 orang tanpa keterangan. Mereka adalah Tantawi Djauhari (Gerindra), Khalilullah (PKB), Kalawa Shinta (Hanura), Sudarto (Golkar) dan satu anggota lainnya.
"Yang mengikuti tes urine hanya 24 orang dari 30 anggota yang ada. 5 anggota tidak hadir dan 1 orang meninggal dunia," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota, Nenie Adriaty Lambung meminta kepada pihak BNN untuk melakukan upaya jemput bola terhadap anggota dewan yang tidak hadir, sehingga tidak ikut tes urine.
"Kita minta BNN melakukan upaya jemput bola kepada anggota dewan yang tidak hadir. Kita tidak ingin tes ini tidak merata, anggota dewan harus menunjukan sikap yang baik sebagai contoh," tegasnya.
Menurutnya, anggota dewan jangan hanya memberikan komentar pedas dan berkoar-koar di media. Namun, harus memberikan contoh. "Jangan hanya berkomentar keras, tetapi harus berikan contoh. Kita harus berani di tes urine," tukasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Palangka Raya M Soeja'i mengungkapkan, berdasarkan hasil tes urine terhadap anggota dewan, semua negatif.
"Hasil untuk tes kepada anggota semua negtif. Untuk ASN ada satu yang positif dari 77 orang yang dites urine. Namun, ini akan kita periksa lebih lanjut," ucapnya.
Untuk anggota dan ASN yang belum dilakukan tes urine, pihak BNN akan melakukan tes susulan. "Yang belum nanti akan kita lakukan tes susulan. Nanti mekanismenya akan kita rumuskan bersama pihak dewan, apakah nanti dilakukan di dewan atau di kantor BNN," tandasnya. (arj/vin/gus)