PALANGKA RAYA – Liga Nusantara Piala Gubernur Kalteng diwarnai insiden memalukan. Wasit asal Jakarta, Hamdani, dihantam dan dikeroyok pemain. Hamdani juga sempat diterjang seorang offisial Seruyan hingga terpelanting.
Pemukulan itu terjadi dalam laga yang mempertemukan PU Putra Palangka Raya menghadapi Persera Seruyan dalam babak delapan besar, Selasa (13/9). Beberapa official dan pemain Persera Seruyan melakukan kekerasan kepada Hamdani. Bahkan, beberapa pendukung Seruyan sempat mengamuk dan mengancam wasit.
Petugas langsung sigap mengendalikan suasana dan mengamankan wasit. Walau pertandingan sempat terhenti sekitar 10 menit, laga akhirnya dilanjutkan setelah ada kesepakatan bersama.
Insiden terjadi setelah wasit menunjuk titik putih karena pelanggaran pemain Persera di dalam kotak penalti pada babak kedua. Tanpa ragu Hamdani langsung meniup peluit dan memberikan hadiah tendangan 12 pas kepada PU Putra. Seluruh pemain Persera tak terima dan memprotes wasit.
Karena emosi, beberapa pemain langsung mendatangi wasit. Offisial Seruyan pun masuk ke lapangan dan ikut memukul. Hamdani sempat menjadi bulan-bulanan Persera. Tak hanya pemukulan dan pengeroyokan, Hamdani juga diterjang hingga terjatuh.
Ketua Pantia Linus Piala Gubernur Kalteng H Elbadi Fardian mengutuk keras perlakuan pemain dan official terhadap wasit. Dia berharap kejadian itu tidak terulang dalam laga-laga selanjutnya.
Menurutnya, sejak babak per delapan hingga final mendatang, pihak panitia mendatangkan wasit dari luar daerah. Hal itu sebagai salah satu upaya menjunjung tinggi fair play dan menghindari keberpihakan kepada salah satu tim.
”Wasit sudah berbuat baik dan mengambil keputusan tepat. Kami juga menggunakan wasit dari Surabaya dan Jakarta, sehingga tidak ada yang memihak,” tegasnya.
Pengawas pertandingan Saptono mengatakan, seluruh perangkat pertandingan tidak memiliki kepentingan untuk memihak salah satu tim di Linus. Mereka hanya bertugas memimpin laga sesuai aturan.
”Perangkat pertandingan kami fair play. Saya tegaskan, jangan sampai terjadi lagi. Saya akan laporkan ke PSSI,” ujarnya.
Ketua Keamanan Linus AKBP Gatot menegaskan, akan memproses secara hukum apabila kembali terjadi pemukulan terhadap wasit. ”Proses dan itu sudah penganiyaan. Akan diproses dan ditindak pidana. Ingat, saya tidak main-main dan tindakan tegas pasti dilakukan,” kata perwira Polri ini. (daq/ign)