PULANG PISAU - Semakin tahun, makin banyak saja kampus dan universitas yang mencetak para sarjana kesehatan. Namun sayangnya, volume lulusan seringkali tidak sebanding dengan serapan kerja yang ada saat ini. Alhasil, tidak sedikit para sarjana dibidang kesehatan berkarir dikonsentrasi yang berbeda dengan jalur keilmuannya.
"Iya, untuk Pulang Pisau kita juga sadari hal itu. Setiap tahun terus saja meningkat jumlah para sarjana dibidang kesehatan, ada yang jadi perawat, bidan, analisis gizi, bahkan dokter. Sayangnya kemampuan serapan tenaga kerja kita masih rendah. Misalkan untuk Puskesmas, hanya mampu menampung beberapa saja. Begitu juga rumah sakit dan dinas kesehatan," ucap Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau Dr Muliyanto Budiharjo, kemarin.
Terbatasnya penerimaan tenaga kesehatan tersebut, kata Mul, karena penyesuaian dengan anggaran dana. Tidak mungkin memperkerjakan para tenaga kesehatan dengan honor yang kecil. Apalagi saat ini tenaga yang diperkerjakan di beberapa layanan dianggap sudah mencukupi. Selain diisi oleh PNS juga ada tenaga honorer.
"Masalah seperti ini sebenarnya juga di alami hampir disemua wilayah. Memang serapan tenaga kesehatan kelihatannya lebih kecil ketimbang guru. Perbandingnya bisa di lihat dari banyaknya sekolah ketimbang Puskesmas. Harapan kita akan ada program -program dari pusat lah yang bisa menampung lulusan tenaga kesehatan. Dulu ada program PTT, mudah-mudahan nanti ada program serupa," harapnya. (ds/fin)