PALANGKA RAYA – Pendidikan di sekolah wajib memberikan keramahan kepada anak didiknya. Semua anak harus ada jaminan dalam menuntut ilmu. Para guru dituntut menerapkan sekolah yang ramah untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik.
”Memarahi anak dan menegur anak atau siswa memang perlu dilakukan, namun dengan cara yang benar dan tidak harus dengan membentak. Kita yakin semua guru dengan kompetensi yang ada sudah cukup menciptakan sekolah ramah anak,” kata Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio, Jumat (14/10).
Pesan itu disampaikan Mofit pada pelatihan sekolah ramah anak bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang digelar Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPMPPA-KB) Kota Palangka Raya di ruang rapat Peteng Karuhei II.
Mofit menuturkan, semua sekolah merupakan taman siswa dan taman bagi anak sekolah. ”Semua sekolah di Palangka Raya ini kami yakin memang sudah ramah anak. Namun, dengan pelatihan ini kita ingin memberikan trik dan formula bagaimana keramahan di sekolah tetap terjaga,” ujar Mofit.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto mengatakan, program tersebut harus didukung. Dalam teknisnya nanti harus sampai ke sekolah di kawasan pinggiran kota. Selama ini sekolah di pinggiran kota kurang perhatian dari instansi terkait.
”Ke depan kami meminta agar hal ini terus dilakukan evaluasi, sehingga sekolah ramah anak dapat terwujud ke seluruh sekolah di Kalteng,” katanya. (rm-78/ign)