PULANG PISAU - Kejadian yang dialami Rizki (12) warga Bahaur Hilir, Kecamatan Kahayan Kuala Pulang Pisau ini mungkin bisa menjadi peringatan bagi para orang tua untuk selalu mengawasi anaknya.
Bagaimana tidak, Rizki yang merupakan bocah kelas V SD Sei Baru di Bahaur tersebut pada Minggu (16/10) tadi harus mengaduh kesakitan karena tangannya tertancap potongan besi dari jebakan monyet yang dipasang dekat sekolahnya.
"Siang itu tiba-tiba ada guru ditemani orang tua yang mengantar anak kecil masih mengenakan seragam pramuka, tangan anak itu terluka terkena bilahan besi yang diduga jebakan untuk monyet. Banyak warga Bahaur yang memasang jebakan untuk mengusir hama monyet yang kerap memakan kebun kelapa," ujar Kartono, Kepala Puskesmas Bahaur, Kecamatan Kahayan Kuala, Senin (17/10).
Beruntung kata Kartono, ketika sang anak tangannya terkena bilahan kawat besi, dia langsung berteriak sehingga mengundang kedatangan teman-teman sekolahnya. Dirinya tidak bisa membayangkan, jika saat itu harus libur sekolah karena menjalani penyembuhan luka.
"Kawat itu menancap di bilahan kayu galam, sehingga saat anak bergerak sedikit saja maka dia akan merasakan sakit. Untungnya bisa segera ditolong warga dan dirawat di puskesmas," terangnya.
Terpisah, Naedy Rustam, Camat Kahayan Kuala membenarkan banyaknya kebiasaan warga Bahaur yang kerap memasang perangkap monyet di wilayahnya. Hal tersebut dikatakan Naedy bertujuan untuk mengurangi hama monyet liar yang suka masuk ke kebun dan merusak buah-buah kelapa yang siap panen.
"Ini jadi perhatian kita agar tetap hati-hati memasang jebakan. Apalagi sifatnya membahayakan, harus jauh dari pemukiman. Para orang tua juga harus selalu mengawasi anak-anaknya, jangan sampai membiarkan bermain terlalu jauh," imbaunya. (ds/fm)