PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kota Palangka Raya mendesak pemkot untuk memprioritaskan pemerataan guru, terutama di daerah pinggiran kota. Pemerataan guru dinilai menjadi masalah yang belum terselesaikan, sehingga harus segera dicari solusinya.
”Kita memahami kondisinya. Kendati disiasati dengan menyediakan tenaga honorer, kerap tertinggal dengan besaran insentif yang diberikan. Apalagi kebanyakan tenaga honorer juga enggan bertugas di sekolah pinggiran kota,” kata anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Hj Mukaramah, Kamis (20/10).
Mukaramah menuturkan, banyak faktor penyebab yang membuat tidak meratanya penyebaran tenaga guru. Antara lain, tenaga pengajar, terutama ASN yang tak mau bertugas di pinggiran kota. Bahkan, sebagian besar pengajar berstatus ASN berlomba-lomba berusaha pindah ke wilayah perkotaan meski kawasan pingiran memerlukan tenaga pengajar.
”Dinas terkait jangan tutup mata. Hal ini wajib dievaluasi agar ke depan pemerataan guru benar-benar bisa dilakukan,” tuturnya.
Pihaknya akan meminta dinas terkait membahas masalah itu agar ke depan ada solusinya. Kalau hal itu tidak diselesaikan, SDM peserta didik di pinggiran bakal tidak mendapatkan pelajaran yang baik.
”Harus ada solusinya. Pak wali kota dulu pernah memberikan insentif transportasi kepada guru yang bertugas di pinggiran. Hanya saja ada kendala, sehingga dihentikan. Nah, kita ingin mencari solusinya,” tandasnya. (rm-78/ign)