PANGKALAN BUN-Makin pesatnya perkembangan transportasi darat, laut dan udara di Kabupaten Kobar dinilai menjadi salah satu bentuk kemajuan. Namun kondisi tersebut juga membuat Kobar menjadi sangat terbuka, akibatnya sangat rentan dengan peredaran narkoba.
”Terbukanya akses transportasi memang sangat menguntungkan bagi kemajuan Kobar, namun disisi lain kita patut waspada. Kobar menjadi sangat terbuka dan akses masuk narkoba juga sangat mudah,” ujar Bupati Kobar Bambang Purwanto, Kamis (20/10) kemarin di Pangkalan Bun.
Oleh karena itu lanjutnya, Pemkab Kobar terus berupaya mempersempit ruang gerak pengedar dan menekan para pengguna narkoba. Selain kerja sama yang sudah terjalin sangat erat antara BNNK Kobar dan Polres Kobar, peran masyarakat juga tak kalah pentingnya dalam memerangi narkoba.
”Untuk pengedar dan bandar kita sudah ada BNNK dan tentu saja jajaran dari Polres Kobar. Namun untuk pemakai ini kita perlu bantuan dari masyarakat untuk memberikan informasi sehingga para pecandu bisa dikurangi jumlahnya,” imbuh bupati.
Dilanjutkannya, dengan mencegah, dan mengurangi jumlah para pecandu, maka dampak langsung pemberantasan narkoba akan segera dirasakan. Sebab bila tidak ada pembeli, maka bandar dan pengedar narkoba tidak akan mau lagi berjualan di Kobar.
”Semua kan tergantung suplay and demand. Begitu juga dengan narkoba, narkoba itu bisa masuk karena adanya permintaan. Dengan terus mengurangi pecandu, maka kebutuhan narkoba akan berkurang, dan bandar serta pengedarnya bisa gulung tikar,”papar bupati.
Dikatakannya pula, bila masyarakat Kobar mengetahui ada pecandu narkoba lebih baik segera melapor. Baik itu orang lain atau pun keluarga sendiri. Ditegaskan bupati, pecandu narkoba bisa disembuhkan setelah melalui proses rehabilitasi.
”Di RSUD Sultan Imanuddin sudah ada klinik narkoba, itu bisa dimanfaatkan untuk mengobati para pecandu. Masyarakat tidak perlu khawatir melaporkan, sebab kerahasiaan pasien di klinik tersebut akan dijamin,”pungkas bupati.(sla/gus)