PALANGKA RAYA – Rencana Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya memberikan pelayanan kesehatan prima untuk masyarakat melalui ambulans kemanusiaan harus segera direalisasikan. Dua unit ambulans milik Dinkes diharapkan bisa membantu warga yang terkena bencana atau mengalami kecelakaan. Termasuk melayani warga yang hendak melahirkan dan mengantarnya ke rumah sakit bila memang dibutuhkan rujukan.
Anggota Komisi C di DPRD Kota Palangka Raya Rusdiansyah mengatakan, pihaknya sebenarnya mendukung program yang dimunculkan oleh Dinkes. Hanya saja yang membuat program tersebut terasa kurang pas, menurutnya adalah standby-nya dua unit mobil ambulans di Rumah Sakit Kelampangan. “Coba kalian analisa pakai akal sehat kita, mengapa tidak di standby-kan dua ambulans tersebut di tengah kota. Kalau standb-ynya di rumah sakit Kelampangan, bagaimana apabila ada kecelakaan di kawasan Jalan Tjilik Riwut misalnya. Tentunya sangat jauh. Sementara korban kecelakaan itu membutuhkan segera, tidak mungkin kan harus menunggu datang ambulans tersebut karena harus segera dilarikan ke rumah sakit,” kata Rusdiansyah, Senin (21/11) di ruang kerjanya.
Dia menyarankan, sebaiknya Dinkes memanfaatkan puskesmas yang berada di dalam kota Palangka Raya. Sementara itu untuk kawasan Jalan Tjilik Riwut, ambulans milik puskesmas yang berada di kawasan Tangkiling dapat memback-up dua unit ambulans yang stanby di dalam kota.
“Manfaatkan semua puskesmas yang ada di dalam kota, agar niat pihaknya membantu masyarakat tersusun dengan sistem yang baik pula. Niatnya sudah baik namun masukan dari kita tentunya harus didengarkan,” imbuh dia.
Ditambahkan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, untuk pihaknya selalu standby ketika ada bencana kebakaran, 100 persen sangat didukung, pasalnya setiap ada terjadi kebakaran bisa saja ada korban jiwa serta masyarakat yang mengalami luka bakar.
“Kalau untuk ambulans yang standby di lokasi kebakaran guna jaga-jaga kalau ada korban jiwa saat kebakaran. Hal itu kami sangat mendukung, terutama yang harus disiapkan adalah SDM-nya dalam mengelola program tersebut. Baik dilapangan maupun si penerima telepon dari masyarakat yang memerlukan bantuan mereka,” tandasnya. (rm-78/vin)