PALANGKA RAYA – Melihat cuaca yang beberapa hari ini selalu hujan disertai angin kencang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya menggelar Apel Siaga Bencana dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Rabu (14/12) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang dibincangi awak media mengatakan, apel siaga dilakukan untuk memberi makna kepada lingkungan organisasi formal bidang kebencanaan, agar memiliki kesiapan terhadap situasional yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sehingga ada dasar operasional dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) kebencanaan sesuai dengan kewenangan masing–masing.
"Kesiapan secara sistematis untuk mengurangi dampak bencana dan akibat perubahan iklim, tetap harus dilakukan. Meskipun saat ini tingkat bencana masih tidak terjadi. Tatapi kita mendahulukan bahwa sanya kesiapan tentu lebih baik dari pada menunggu terjadinya bencana terlebih dahulu,” kata Riban.
Ia menjelaskan, sejatinya setiap terjadinya bencana maka akan erat kaitannya dengan pengambilan kebijakan baik secara politik, hukum, ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. Kebijakan tersebut kemudian diturunkan melalui upaya membangun kesadaran masyarakat dalam mekanisme kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang efektif.
"Saat ini pengurangan resiko bencana merupakan salah satu isu pembangunan lintas sektor. Karena itu Pemkot tidak dapat bekerja sendiri, namun selalu bekerjasama dengan seluruh stakholder terkait yaitu seluruh jajaran yang terlibat dalam apel siaga bencana hari ini," bebernya.
Dikatakannya, selama tahun 2015 Kota Palangka Raya mengalami sejumlah bencana yaitu banjir akibat meluapnya air sungai Kahayan serta pengaruh tingginya curah hujan, serta masih hangat yaitu kebakaran hutan dan lahan.
“Berkaca dari itu, maka upaya kesiap siagaan adalah suatu cara untuk mengenali ancamannya, siapkan antisipasinya dan perkecil resikonya,” tegasnya. (wlh/vin)