PALANGKA RAYA – Menteri Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya, didampingi Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, meninjau lokasi Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan lokasi Industri, Jalan Trans Kalimantan, Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (15/12), siang.
Kedatangan Menteri ini untuk melihat secara langsung pengerukan lahan seluas ribuan hektare tersebut untuk nanti dibangun sarana pabrik industri pengolahan hasil kayu PT. Nagabuana, yang sama dengan seperti di pabrik Solo, Jawa Tengah. Ditambahkan, lokasi tersebut nantinya akan dibangun industri untuk mendukung perekonomian masyarakat.
“Sudah dua tahun lebih bapak presiden meminta agar program kehutanan itu memberi kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya. Kita kesini untuk melihat bentuknya,” kata Siti Nurbaya.
Menteri LHK menjelaskan usaha terkait dengan kehutanan harus memberikan kesejahtraan untuk masyarakat. Masyarakat jangan hanya disuruh menanam saja, namun harus juga ada hilirisasi atau pabrik dan inilah yang sedang dilakukan upaya.
"Habis ditanam kemudian ada pendapatan untuk masyarakat dan daerah. Presiden menyampaikan untuk membangun kelompok tani, korporasi. Memperbaiki format untuk disempurnakan untuk prgram kerakyatan. Petani akan mendapatkan pendapatan dan peluang lainya. Inilah industri yang nanti di realisasikan," ucap Siti Nurbaya.
Mentri LHK memberi apresiasi luar atas biasa kegigihan Gubernur Kalteng bersama Bupati Pulang Pisau, yang memperjuangkan perekonomian kerakyatan untuk masyarakat daerahnya.
Terkait hal ini, Gubernur Kalteng yang pada saat itu juga didampingi Kepala Dinas Kehutanan Sipet Hermanto menyatakan, menyambut baik program HTR ini. Orang nomor satu di ‘Bumi Tambun Bungai’ ini mengaku begitu tertarik setelah pemerintah menjanjikan mendirikan pabrik pengolahan di Kabupaten Pulang Pisau.
“Kalau pabriknya disini artinya akan ada pemasukan daerah dan harga jual dari masyarakat bisa tinggi. Ini memang keinginan saya dari dulu, kalau pemasukan untuk masyarakat itu harus memberi dampak besar bagi perekonomian” tegasnya. (sho/vin)