KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) dari tahun ke tahun terus berupaya meningkatkan produksi beras dengan mengimbau masyarakat untuk menanam padi di lahan miliknya. Hal itu wajar, karena sampai saat ini kurang lebih 80 persen kebutuhan beras masih didatangkan dari luar.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Gumas Letus Guntur mengatakan, dengan memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian khususnya tanaman pangan, sangat memungkinkan suatu saat nanti kebutuhan beras untuk masyarakat Gumas bisa terpenuhi. ”Tantangan kita pertama adalah bagaimana kita bisa menyediakan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat cepat,” ucapnya, belum lama ini.
Agar tercapai, kata Letus, bisa dengan memanfaatkan empat daerah irigasi yang ada di Kabupaten Gumas, diantaranya Irigasi Sekata Tewah, Sekata Juri Kurun, Sekata Gohong Rawai dan Sekata Hurung Bunut, dengan luas kurang lebih 2.210 hektare.
”Keempat daerah irigasi harus bisa kita kelola secara berkesinambungan dan pengelolaannya perlu sinkronisasi dan koordinasi lintas sektor,” usul Letus.
Menurutnya, Distanbun, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K), Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait harus memiliki sistem inovasi teknologi yang utuh dan berkelanjutan dalam pemanfaatan empat daerah irigasi tersebut.
”Kabupaten Gumas memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Untuk itu, kunci peningkatan produktivitas adalah sistem inovasi dan harus bisa diterapkan petani di empat daerah irigasi tersebut,” tuturnya.
Lebih lanjut, ujar Letus, semua inovasi tersebut harus bisa dipadukan, termasuk potensi wisata juga diikutsertakan, sehingga tercipta sistem terpadu inovasi dan teknologi. (arm/fin)