KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) telah melakukan pembukaan isolasi daerah yang diprioritaskan pada peningkatan aksesibilitas dan penguatan ketertarikan antar pusat-pusat pertumbuhan.
Bupati Gumas Arton S Dohong mengatakan, dengan pembukaan isolasi daerah tersebut diharapkan dapat membuka berbagai peluang usaha dan akses pasar bagi berbagai produk yang dihasilkan masyarakat, sehingga dengan demikian dapat mendorong peningkatan daya saing perekonomian daerah.
”Dengan peningkatan daya saing ekonomi saja sebenarnya tidak cukup, tetapi harus kita barengi dengan peningkatan daya saing sumber daya manusia daerah, sebagai pelaku-pelaku pembangunan daerah,” ucap Arton dalam sambutannya, Sabtu (31/12) lalu.
Dalam konteks peningkatan daya saing ekonomi, termasuk penyerapan angka angkatan kerja, kata Arton, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Gumas meningkat dari 72,24 persen pada tahun 2014 menjadi 77,44 persen pada tahun 2015.
”Dengan demikian, rasio beban ketergantungan Kabupaten Gumas tahun 2015 adalah sebesar 54,10 artinya 100 penduduk produktif menanggung 42 penduduk non produktif,” tuturnya.
Sementara itu, dalam pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gumas pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 69,24, dibandingkan tahun 2014 yaitu 68,13 dan dibanding kabupaten/kota lainnya, Kabupaten Gumas menempati peringkat keempat di Kalteng untum nilai IPM dan nilai ini berada di atas angka IPM Kalteng 68,53, namun dibawah angka IPM Nasional 69,55.
”Ini menggambarkan bahwa angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil per kapita sebagai perhitungan IPM mengalami kenaikan,” pungkasnya. (arm)