PALANGKA RAYA – Sejumlah guru masih mangkir masuk kerja (bolos) dihari pertama masuk sekolah. Itu terungkap saat Komisi C DPRD Kota Palangka Raya dan Dinas Pendidikan melakukan sidak kesejumlah sekolah di Kota Palangka Raya.
Berdasarkan pantauan Radar Palangka, dari beberapa sekolah yang di inspeksi mendadak (Sidak) oleh Komisi C rata-rata hanya 30 persen guru yang hadir. Selebihnya, tidak hadir dengar berbagai alasan, baik izin maupun tanpa keterangan.
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, H. Rusliansyah mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan sidak kebeberapa sekolah, banyak guru yang tidak masuk. Bahkan, jam pelajaran pagi sebagian besar guru sering lambat masuk kelas untuk mengajar.
"Selain kita melihat sendiri disiplin guru yang kurang khususnya tingkat kehadiran, kita juga bertanya dengan siswa. Pengakuan siswa banyak guru yang lambat mengajar di jam bertama," tegas Rusliansyah, Kamis (5/1).
Rusliansyah meminta kepala sekolah dan pengawas untuk menegur guru yang kurang disiplin dalam mengajar.
"Kita sudah meminta kepada kepala sekolah agar menegur guru yang kurang disiplin. Selain itu, membuat agar absensi guru diperhatikan, karena guru yang tidak masuk mengajar merugikan para siswa," tukasnya.
Sementara itu, salah satu kepala di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Palangka Raya, Siti Aminah mengatakan, pihaknya memang masih berbenah, karena memang pihaknya baru melakukan pergantian kepala sekolah.
"Memang hari pertama masuk ini dari 29 ruang kelas kita yang ada hanya 10 guru yang masuk. Sebagian besar memang belum masuk. Ini akan menjadi koreksi untuk perbaikan kami kedepan," ucapnya.
Terpisah, Kepala SMPN lainnya, Wahidah mengungkapkan, guru yang hadir dihari pertama sekitar 90 persen. Selebihnya ada yang seang izin tugas luar.
"Alhamdulillah guru-guru hampir 100 persen yang hadir. Hanya beberapa orang yang sedang tugas di luar," ucapnya.
Pihaknya, meminta kepada Komisi C untuk membantu pembangunan di SMPN tersebut. Pasalnya, masih banyak bangunan yang perlu dibenahi.
"Kita minta Komisi C agar bisa memperjuangkan untuk pembaunan beberapa ruangan. Dan yang penting WC, karena WC kita terbatas sementara siswa banyak," tandasnya. (arj/vin)