DERITA berkepanjangan harus dialami Pahmi. Bocah berusia dua tahun itu diserang tumor ganas jaringan lunak di bagian kepala, hingga masuk dalam otak. Anak ketiga pasangan suami istri Dadi (22) dan Prianty (23), warga Desa Tumbang laku, Tumbang Manjul, Kabupaten Seruyan itu, tak bisa ditangani secepatnya karena tak ada biaya.
Berdasarkan diagnosa dokter, Pahmi harus segera dioperasi. Tak memadainya peralatan medis di RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya, membuat bocah itu harus dirujuk ke rumah sakit di Kalsel. Namun, karena tidak ada dana, pihak keluarga memutuskan membawa Pahmi kembali ke kampung halaman.
Pengobatan Pahmi sejatinya sudah ditanggung BPJS dan gratis hingga operasi digelar. Namun, orangtuanya mengaku tak ada biaya selama merawat Pahmi.
Humas RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dr Theodorus Sapta Atmadja, Rabu (18/1), mengatakan, Pahmi sempat dirawat di Ruangan Flamboyan. Seharusnya Pahmi dirujuk ke rumah sakit di Banjarmasin untuk dioperasi.
Theodorus menjamin biaya pengobatan Pahmi gratis, karena keluarganya tergolong tidak mampu. Hanya saja, biaya hidup kedua orangtua Pahmi selama merawat anaknya yang tidak ditanggung pemerintah.
”Penyakit itu baru diketahui tiga bulan yang lalu. Sempat tiga hari dirawat di RSUD Hanau, terindikasi mengidap penyakit tumor ganas. Lalu dirujuk ke Doris Sylvanus,” katanya.
Menurut Theodorus, Pahmi harus menjalani operasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan berisiko terjadi pendarahan. Karena itulah harus dirawat di rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap.
”Benjolan di kepala Pahmi terlihat semakin membesar. Karena di sini kurang alatnya, maka harus dioperasi. Gratis memang, tetapi biaya makan atau kebutuhan sehari-hari (orangtuanya) tidak ditanggung,” ujarnya.
Karena itu, Theodorus mengharapkan pemerintah atau dermawan membantu keluarga Pahmi agar bocah itu bisa menjalani perawatan di Bajarmasin dan penyakitnya bisa sembuh total.
”Semoga ada dermawan. Bila berkenan bisa menghubungi saya di rumah sakit Doris Sylvanus,” pungkasnya. (daq/ign)