PALANGKA RAYA - Derita Pahmi, bocah dua tahun penderita tumor ganas jaringan lunak dibagian kepala masuk dalam otak, alhamdulilah bakal berkurang. Setelah anak pasangan suami istri, Dadi (22) dan Prianty (23) dirujuk ke Rumah Sakit Ulin, Banjarmasin, Senin (23/1).
Pahmi dijuruk untuk mendapatkan perawatan dan penanganan medis secara intensif dan berkelanjutan sekaligus agar sesegara mungkin dilakukan operasi pada bagain kepala. Walaupun kondisi saat ini kekurangan cairan dan sudah ada luka dibagian kepala Pahmi.
Humas RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dr Theodorus Sapta Atmadja mengatakan seluruh tindakan medis pasiesn ditanggung BPJS danpihak rumah sakit sudah menyediakan ambulans dan seorang pendamping. Hal ini karena Pahmi harus segara mungkin menjalani operasi. Walau risiko pendarahan hebat akan terjadi.
Theodorus menerangkan awal Pahmi sempat dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus pada 15-19 Januari 2017 didianogsa menderita tumor ganas dijaringan otak, hingga sudah masuk dalam otak. Namun karenaterkendala dana kehidupan, terpaksa dibawa pulang paksa dari rumah sakit.
Padahal, BPJS sudah menanggung perawatan, tetapi tidak menggung biaya hidup dari keluarga. Saat ini kondisi kekurangan cairan dan sudah dipasang infus sehingga bila dirujuk diharapkan mendapat penanganan bagus dan bisa segera dioperasi.
“Operasi ini ditakutkan untuk pendarahan massif dan operasi ligase dan embolisasi. Untuk melakukan penangan itu RSUD Doris belum memiliki alat tersebut. Termasuk terapi ajuban atau tambahan berupa radio terapi juga belum punya hingga kesepakatan untuk kasus ini maka dirujuk ke rumah sakit Ulin,” terangnya.
KataTheodorus, sudah melakukan pemeriksaan ditumor ada luka dan pecah. Namun kondisi saat ini masih baik, hanya kekurangan cairan karena itu diberikan infus.
”Saya yakin Tuhan Maha Penyayng dan bisa membuat lebih baik Pahmi.Intinya kita akan tetap koordinasi untuk keadaan Pahmi,” ucapnya.
Sementara itu, Perwakilan Beramian Online Orang Sampit (BOOS), Rasyid Mahmudin mengatakan menggelar penggelangan dana selama dua hari dan mampu mengumpulkan dana sebesar Rp 15 juta. Diserahkan langsung kepada orang tua Pahmi untuk membantu meringankan beban orang tua Pahmi.
Mereka pun optimis dengan perawatan dan penangan medis, Pahmi bisa kembali sehat dan mampu bermasyarakat seperti anak-anak biasa.
“Kami lakukan ini demi kemanusiaan. Tidak hanya Pahmi. Jadi harapan kami, berkaca pada aksi ini, berharap bisa membentuk organisasi kemanusiaan disemua kabupaten,”pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Ayah kandung Pahmi, Dedi mengatakan berterima kasih atas semua bantuan dan dorongan masyarakat untuk kesembuhan Pahmi. Ia pun berharap dengan penenganan medis ini penyakit Pahmi bisa sembuh dan normal kembali.
”Kami hanya masyarakat miskin dan petani. Terima kasih,” ucapnya kepada Radar Palangka.
Dadi menceritakan awal penyakit ini saat Pahmi berusia tiga bulan. Ada benjolan kecil seperti bisul dibagian kepala atas telingga. Namun semakin hari semakin bulat dan membesar hingga seperti sekarang.Berbagai upaya pun sudah dilakukan.Membawa Pahmi ke puskesmas setemapat hingga ke rumah sakit di Kalbar. Namun tidak ada hasil.
Di rumah sakit Kalbar, Pahmi hanya diberikan obat bisul dan disuruh pulang hingga akhirnya membesar. Namun dengan bantuan dan akan dirujuk ke rumah sakit Ulin, dirinya berharap kesembuhan bisa terwujud.
”Kata dokter spesialis anak rumah sakit Kasih Bunda Kalbar (Kalimantan Barat), itu bisul dan diberi obat lalu disuruh pulang, ternyata semakin membesar hingga sekarang. Saya yakin bisa sembuh,” tutupnya.(daq/vin)